MEMBRAN HIBRID POLISULFON TERSULFONASI / LEMPUNG BENTONIT DAN KARAKTERISASINYA
Abstract
RINGKASAN
Membran Hibrid Polisulfon Tersulfonasi/ Lempung Bentonit dan
Karakterisasinya;
Imam Safi’i, 081810301035; 2013: 37 halaman; Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember.
Fuel cell merupakan salah satu energi alternatif yang menghasilkan energi
listrik, air dan panas dengan cara mengoksidasi bahan bakar secara elektrokimia
(Smith
et al., 2001). Tiga komponen penting yang terdapat fuel cell adalah bahan
bakar, elektroda (anoda, katoda), dan membran polimer elektrolit (MPE). MPE sangat
menarik perhatian karena merupakan komponen kunci dalam Proton Exchange
Membrane Fuel Cell (PEMFC) (Costamanga, 2001). Sampai saat ini MPE yang
banyak digunakan dalam
Direct Methanol Fuel Cell (DMFC) adalah Nafion. Nafion
masih memiliki kelemahan, salah satunya harga mahal dan permeabilitas metanol yang
tinggi . Oleh karena itu, perlu adanya usaha untuk memperbaikinya. Salah satu usaha yang
dipilih adalah mengganti Nafion dengan PSf karena
polisulfon (PSf) merupakan polimer
termoplastik dan polimer PSf juga cukup mudah dalam proses sulfonasinya
(Handayani dkk, 2008). Namun disisi lain, semakin besar derajat sulfonasi umumnya
menyebabkan ketahanan mekanik yang semakin rendah (Piluharto dkk, 2011).
Sehingga, diperlukan usaha untuk meningkatkan kinerja MPE yang berbasi polisulfon
tersulfonasi (SPSf). Usaha yang dipilih untuk memperbaiki kelemahan ini dilakukan
dengan cara hibrid dengan bentonit. Bentonit dipilih sebagai bahan hibrid karena
harga, ketersediaanya, sifat fisik, ketahanan panas, dan kimianya (Linggawati
et al.,
2004). Fokus penelitian ini adalah melihat pengaruh variasi konsentrasi bentonit yang
dihibridkan pada SPSf terhadap perubahan karakteristik fisik dan kimia.
Mengacu pada hal di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh variasi bentonit 0%, 2%, 4%, 6%, 8% sebagai bahan hibrid dengan SPSf
terhadap karakteristik sifat kimia yang meliputi analisa gugus fungsi, kapasitas
penukar ion (KPI) pada membran SPSf/ bentonit yang dihasilkan, (ii) mengetahui
vii
pengaruh variasi bentonit 0%, 2%, 4%, 6%, 8% sebagai bahan hibrid dengan SPSf
terhadap karakteristik fisik yang meliputi uji daya serap air (DSA) pada membran
SPSf/ bentonit yang dihasilkan.
Penelitian diawali dengan melakukan proses sulfonasi Polisulfon (PSf),
pembuatan membran PSf, SPSf, dan hibrida. Selanjutnya, keseluruhan membran yang
telah terbentuk dikarakterisasi sifat fisiknya yang meliputi uji Daya Serap Air (DSA)
dan sifat kimia yang meliputi analisa gugus fungsidan kapasitas penukar ion (KPI).
Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan proses sulfonasi heterogen dengan
H
2
SO
4
5M sebagai agen pensulfonasi, keberhasilan ini ditunjukkan melalui hasil
analisis gugus fungsi FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy). Adanya pita
serapan yang muncul pada bilangan gelombang ~1025 cm