| dc.description.abstract | Berdasarkan  informasi  dari  guru  saat  peneliti  melakukan  observasi  awal  di 
SMK Negeri 1 Tanggul, dalam menyampaikan materi pelajaran kewirausahaan guru 
sudah  sering  menggunakan  metode  diskusi  Buzz-Group.    Dengan  metode  diskusi 
tersebut  guru  dalam  menyampaikan  materi    pelajaran  masih  menggunakan  metode 
ceramah,  dan  untuk  mengetahui  tingkat  pemahaman  siswa  guru  membentuk  diskusi 
kelompok  yang  dilaksanakan  mendadak  pada  waktu  pertengahan  pelajaran  setelah 
guru  menyampaikan  materi  secara  klasikal  atau  pada  akhir  pelajaran.  Guru 
menggunakan  metode  diskusi  tersebut  karena  hanya  membutuhkan    waktu  yang 
singkat,  sehingga  dianggap  cocok  untuk  diterapkan  pada  pembelajaran 
kewirausahaan. 
 Standart  kompetensi  analisis  peluang  usaha  sesuai  dengan  penggunaan 
metode diskusi, sebab dalam kompetensi dasar tersebut terdapat materi menganalisis 
sehingga  cocok  untuk  didiskusikan.  Kompetensi  dasar  analisis  peluang  usaha  ini 
merupakan  salah  satu  kompetensi  dasar  yang  terdapat  di  kelas  XI.  Oleh  sebab  itu 
sampel  dalam  penelitian  ini  adalah  kelas  XI  SMK  Negeri  1  Tanggul.  Pembelajaran 
dengan menggunakan metode diskusi Syndicate-Group, siswa diberi kebebasan untuk 
mengungkapkan  pendapat  dan  pemikirannya  tentang  sesuatu  yang  dihadapi  melalui 
diskusi  mengenai  permasalahan  yang  diberikan  oleh  guru.  Dengan  cara  demikian 
siswa  akan  terbiasa  dan  terlatih  untuk  berfikir  sendiri,  memecahkan  masalah  yang 
dihadapinya,  mandiri,  kritis,  kreatif,  dan  mampu  mempertanggung  jawabkan pemikirannya  secara  rasional.  Dengan  situasi  tersebut  maka  siswa  menjadi  lebih 
termotivasi  dalam  belajar  dan  tentunya  hasilnya  akan  lebih  baik  jika  dibandingkan 
dengan  hasil  belajar  yang  metode  diskusi  Buzz-Group  yang  pada  akhirnya  metode 
diskusi  Syndicate-Group  ini  dapat  menjadikan  variasi  guru  dalam  mengajar  dan 
meningkatkan hasil belajar menjadi lebih maksimal. 
Penelitian  ini  merupakan  jenis  penelitian  komparasional  yang  bertujuan  untuk 
mengetahui  perbedaaan  hasil  belajar  siswa  yang  diperoleh  melalui  metode  diskusi 
Buzz-Group  dengan  yang  diperoleh  melalui  metode  diskusi  Syndicate-Group  pada 
mata  pelajaran  kewirausahaan  kompetensi dasar  analisis peluang usaha  tahun  ajaran 
2011/2012.  Penelitian  ini dilakukan di  SMK  Negeri  1 Tanggul dimana subyek  yang 
diteliti  adalah  siswa  kelas  XI.  Metode  penentuan  lokasi  menggunakan  metode 
purposive area. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI PJ 1, XI PJ 2 dan 
XI  PJ  3.  Sampel  yang  digunakan  adalah  kelas  XI  PJ  3  sebagai  kelas  kontrol,  yaitu 
kelas yang menggunakan metode diskusi Buzz-Group dan kelas XI PJ 1 sebagai kelas 
eksperimen yaitu kelas yang menggunakan metode diskusi Syndicate-Group. Metode 
pengumpulan  data  yang  digunakan  adalah  metode  tes,  observasi,  wawancara  dan 
dokumen.  Teknik  analisis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  uji  t. 
Sebelum  melakukan  uji  t  terlebih  dahulu  dilakukan  uji  homogenitas  dengan 
menggunakan anova dan dilakukan uji normalitas menggunakan chi square.  
Hasil uji analisis data pada ulangan harian dengan taraf signifikasi 5 % dan d.b. 
74  diperoleh  t
tes 
=  1,71  yang  melebihi  harga  ttabel 
=  1,667.  Berdasarkan  hasil 
penghitungan  Uji  t  dapat  diketahui  bahwa  nilai  thitung
  >  dari  ttabel
  dengan  demikian 
hipotesis  nol  (Ho)  ditolak  dan  hipotesis  kerja  (H
a
)  diterima.  Hal  ini  berarti  terdapat 
perbedaan  hasil  belajar  siswa  yang  signifikan  melalui  penerapan  metode  diskusi 
Buzz-Group  dan  metode  diskusi  Syndicate-Group.Hasil  ketuntasan  belajar  siswa 
secara  klasikal  yang  diperoleh  melalui  metode  diskusi  sebesar  81,57%  dan  hasil 
belajar  siswa  yang  diperoleh  melalui  metode  diskusi  Syndicate-Group  sebesar 
92.10%.  Hal  tersebut  menunjukkan  bahwa  metode  diskusi  Syndicate-Group  lebih 
tinggi dibandingkan dengan metode diskusi Buzz-Group. | en_US |