dc.description.abstract | Selama periode pelita V peningkatan produksi kedelai Indonesia banyak mencapai rata-rata 6.55 % / tahun, sedang kebutuhan kedelai pada periode yang sama sudah mencapai 9.55 % / tahun. Kenaikan yang cukup tinggi akan kebutuhan kedelai ini seiring dengan perkembangan dan kesejahteraan masyarakat yang berminat pada bahan makanan berprotein nabati rendah kolesterol. Oleh karena itu pemerintah memunculkan varietas baru yaitu: kedelai unggul varietas Baluran sebagai varietas baru. Kedelai tersebut belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan:
(1) mengetahui besarnya tingkat kepadatan serangga hama Lepidoptera pada tanaman kedelai.
(2) mengetahui pengaruh kepadatan serangga hama Lepidoptera terhadap tingkat kerusakan daun kedelai selama fase vegetatif dan fase generatif, dan
(3) mengetahui besarnya intensitas kerusakan daun kedelai yang disebabkan serangga hama lepidoptera.
Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap Sederhana yang terdiri dari enam ulangan dengan perlakuan yang sama. Masing-masing ulanga terdiri delapan tanaman sampel.
Data hasil pengamatan untuk kepadatan Lepidoptera dianalisis secara deskriptif
Kuantitaif, sedangkan pengaruh kepadatan Lepidoplera terhadap intensitas kerusakan daun dianalisis dengan analisis One Way ANOVA dan dilanjutkan uji LSD taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kepadatan Lamprosema sp 1.25 individu / tanaman dan rata-rata kepadatan Spodoptera sp 1.67 individu / tanaman. Uji ANOVA menunjukkan bahwa kepadatan Lepidoptera sangat berpengaruh ternadap kerusakan daun (p<0,01). Hal ini terbukti dengan intensitas kerusakan daun yang disebabkan dari serangga Lamprosema sp kepadatan 1 dan 2 individu / tanaman sebesar 28.8 % dan 525 %. Sedangkan untuk serangga Spodoptera sp dengan kepadatan 1, 2 dan 3 menyebabkan kerusakan daun sebesar 3,6 %; 8,3 %; dan 11,8 %. Namun kepadatan Lepidoptera tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman kedelai unggul varietas Baluran. | en_US |