Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sanitasi Lingkungan Pemukiman di Perkebunan Kopi Kabupaten Jember
Abstract
Latar Belakang: Pemerintah Kabupaten Jember telah melakukan beberapa program untuk meningkatkan pelayanan
sanitasi lingkungan di wilayahnya. Salah satunya di Kecamatan Silo yang merupakan wilayah perkebunan kopi yang
cukup luas. Salah satu akses sanitasi masyarakat Silo terutama jamban sehat masih sangat rendah (45,3%). Metode:
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan metode Participatory Rural Appraisal (PRA).
Data dikumpulkan dengan cara wawancara, observasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Tujuan penelitian ini adalah
mengidentifikasi peran dan potensi masyarakat dalam pengelolaan sanitasi lingkungan pemukiman di perkebunan kopi
Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Hasil: Pengetahuan responden tentang sanitasi 36% buruk dan 46%
sedang, sikap responden 14% buruk dan 72% sedang, perilaku 55% sedang dan 31% buruk, sebagian besar responden
menggunakan mata air sebagai sumber MCK sebanyak 79% serta penyediaan air minum sebanyak 58%. Kepemilikan
sumur sebagian besar responden (85%) tidak memiliki sumur, 67% tidak memiliki jamban serta 60% tidak memiliki kamar
mandi, 50% dari yang tidak memiliki jamban buang air besar di sungai dan di kebun, serta 62% kondisi rumahnya tidak
sehat. Dari hasil FGD diperoleh informasi bahwa masyarakat memiliki motivasi dalam meningkatkan pengelolaan sanitasi
lingkungan serta terdapat kelompok masyarakat melalui kegiatan arisan, karang taruna dan pengajian para bapak yang dapat
dijadikan sebagai media dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sanitasi lingkungan di pemukiman
perkebunan kopi. Kesimpulan: Sebagian besar responden memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku tentang sanitasi
yang sedang. Masih terdapat responden yang memiliki perilaku yang buruk tentang sanitasi lingkungan. Hal ini ditunjukkan
dengan sebagian besar responden tidak memiliki sumur, tidak memiliki jamban serta kamar mandi di rumah. Separuh
dari yang tidak memiliki jamban, BAB di sungai dan di kebun. Saran: Pemanfaatan lembaga sosial dalam meningkatkan
perilaku sanitasi lingkungan masyarakat setempat.
Collections
- LSP-Bulletin [2]