dc.description.abstract | Pemberian ASI di Indonesia belum berjalan secara optimal, bahkan ada kecenderungan menurun. Adanya perubahan tatanan sosial membuat seorang ibu tidak hanya berfungsi sebagai ibu rumah tangga saja, tetapi juga ikut membantu mancari nafkah. Hal ini seringkali menimbulkan dilema bagi para ibu yang harus bekerja atau tetap ingin menyusui bayinya, sehingga pada akhirnya ibu lebih memilih mengganti menyusui dengan memberikan susu formula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap pola menyusui ASI pada ibu bekerja, serta perbedaan pola menyusui ASI antara ibu yang memiliki pekerjaan tetap dengan ibu yang memiliki pekerjaan tidak tetap. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dan menurut waktu penelitian merupakan penelitian cross sectional. Responden penelitian yaitu ibu yang bekerja dan memiliki bayi yang berusia 0-2 tahun, yang diambil secara sederhana (Simple Random Sampling). Analisis data mengunakan uji Chi-Square untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap pola menyusui ASI ibu. Uji kolmogorov-Smirnov digunakan untuk mengetahui perbedaan pola menyusui ASI pada ibu yang bekerja tetap dengan ibu yang bekerja tidak tetap. Analisis statistik menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu (p=0,035 ; p=0,030), tingkat pengetahuan ASI (p=0,024 ; p=0,023) dan tingkat pendapatan keluarga (p=0,022 ; p=0,047) berpengaruh terhadap pola menyusui ASI. Faktor lain yang berpengaruh terhadap pola menyusui ASI yaitu sikap ibu (p=0,033 ; p=0,004), sisa waktu bekerja ibu (p=0,031 ; p=0,013) dan dukungan keluarga (p=0,023 ; p=0,014). Faktor ekstemal yang berpengaruh terhadap pola menyusui ASI yaitu promosi susu formula (p=0,016 ; p=0,015), penerapan rawat gabung (p=0,032 ; p=0,036) clan dukungan masyarakat (p=0,042 ; p=0,033). Pola menyusui ASI pada kelompok ibu bekerja tetap berbeda dengan pola menyusui ASI pada kelompok ibu bekerja tidak tetap (p=0,031 ). | en_US |