dc.description.abstract | Pencemaran lingkungan terutama oleh logam berat pada kawasan perairan dapat merusak biota air
tawar dan berbahaya jika dikonsumsi oleh masyarakat. Limbah cair merupakan limbah yang
dihasilkan oleh industri yang mengandung logam Pb dan sering membuangnya ke sungai. Hal ini
tentu menimbulkan pencemaran bagi lingkungan. Tindakan pemulihan perlu dilakukan agar
tanah/perairan yang tercemar dapat digunakan kembali dengan aman, salah satunya adalah
fitoremediasi. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis perbedaan penyerapan Pb pada limbah cair
antara tanaman kangkung air, genjer, dan semanggi. Metode penelitian menggunakan Pre
Experimental Design dengan bentuk One-Shot Case Study. Kelompok perlakuan menggunakan
tanaman kangkung, genjer, dan semanggi masing-masing sebanyak 100g. Uji dalam penelitian ini
adalah Kruskall Wallis dan uji Normalitas dengan signifikansi 0,05 atau ɑ=95%. Jumlah sampel
sebanyak 27 buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rerata penyerapan logam Pb limbah cair
yang paling besar terdapat dalam tanaman kangkung air sebesar 0,66 (13,2%), sedangkan pada
tanaman genjer dan semanggi Rerata penyerapan hampir sama yaitu sebesar 0,58 mg/l (11,6%), dan
0,55 mg/l (11%). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan secara signifikan
antara masing masing kelompok. Hal ini menunjukkan ketiga tanaman tersebut tidak memiliki
peluang sebagai alat fitoremediator dalam penyerapan Pb limbah cair | en_US |