Show simple item record

dc.contributor.authorNANANG TRI HARYADI
dc.contributor.authorWILDAN JADMIKO, M
dc.contributor.authorHARI PURNOMO
dc.date.accessioned2016-05-03T09:01:43Z
dc.date.available2016-05-03T09:01:43Z
dc.date.issued2016-05-03
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73677
dc.descriptionLembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Jember Telepon 0331 337818en_US
dc.description.abstractKendala dalam budidaya kedelai yaitu serangan hama ulat daun seperti Spodoptera litura, Helicoverpa armigera dan ulat jengkal. Pengendalian yang selama ini banyak digunakan untuk mengendalikan serangan hama tersebut yaitu masih bertumpu penggunaan pestisida. Aplikasi pestisida sintetik yang kurang bijaksana dapat menimbulkan dampak negatif, yaitu matinya musuh alami, resistensi hama, resurjensi dan residu pestisida yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Dampak negatif penggunaan pestisida ini dapat dikurangi dengan menerapkan pengendalian hayati menggunakan musuh alami hama ulat yaitu predator. Salah satu predator hama ulat yang banyak ditemukan di lahan tanaman kedelai yaitu predator Rhinocoris fuscipes. Target dalam penelitian ini yaitu diperoleh informasi tentang kemampuan R. fuscipes dalam mengendalikan ulat daun pada kedelai. Tujuan khusus penelitian tahun I ini yaitu (a) untuk mengetahui biologi R. fuscipes yang meliputi jumlah telur yang dihasilkan, lama telur menetas, sex ratio, lama hidup nimfa dan imago serta morfometri nimfa dan imago, (b) untuk mengetahui efektifitas R. fuscipes dalam mengendalikan ulat daun dengan melihat respon fungsional dan numerical. Hasil pengujian respon fungsional dan numerikal ini akan menjadi dasar untuk mengaplikasikan R. fuscipes di lapangan. Penelitian tahun I ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu (a) Rearing R. fuscipes, (b) Studi Biologi R. fuscipes, (c) Studi morfometri dan (d) Uji respon fungsional dan numerikal R. fuscipes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imago betina R. fuscipes mampu menghasilkan rata-rata 70.73 butir telur selama hidupnya; R. fuscipes memiliki 5 instar dengan lama stadia telur mencapai 4 hari, instar I mencapai 12 hari, instar II dan III mencapai 11 hari, instar IV selama 10 hari dan instar V selama 9 hari; Lama siklus hidup R. fuscipes yaitu sekitar 83 hari, menghasilkan perbandingan sex ratio jatan 43% dan betina 53 %. Kepik R. fuscipes betina mempunyai kemampuan memangsa yang lebih tinggi dibanding imago jantan yaitu rata-rata sebesar 4,66 ekor per hari. Kepadatan mangsa berpengaruh terhadap jumlah telur yang dihasilkan dan jumlah telur yang menetas. Semakin besar kepadatan mangsa maka jumlah telur yang menetas juga semakin besar.en_US
dc.description.sponsorshipHibah Bersaing - 2015en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFAPERTA - 2015en_US
dc.relation.ispartofseriesHibah Bersaing;2015
dc.subjectPengendalian Hayatien_US
dc.subjectUlat daunen_US
dc.subjectRhinocoris fuscipesen_US
dc.titlePENGENDALIAN HAYATI HAMA ULAT DAUN PADA TANAMAN KEDELAI MENGGUNAKAN PREDATOR Rhinocoris fuscipesen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record