dc.description.abstract | Peredaran minuman keras oplosan yang banyak ditunjukkan dengan kasus
minuman keras oplosan yang semakin meningkat. Minuman keras oplosan memiliki
dua bahan utama yaitu etanol dan metanol. Minuman keras oplosan ini memiliki
dampak bagi kesehatan yang buruk. Organ otak merupakan salah satu organ yang
memiliki dampa secara langsung terhadap paparan minuman keras oplosan yang
dikonsumsi. Etanol dan metanol dapat mempengaruhi sel otak dengan berbagai cara
yaitu penurunan energi metabolisme, peningkatan asam, pengerusakan DNA serta
peningkatan Reactive Oxygen Species (ROS). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui adanya kerusakan histopatologi organ otak tikus wistar jantan yang
diberi minuman keras oplosan.
Jenis penelitian ini adalah true experimental laboratories dengan rancangan
post test only control group. Hewan coba yang digunakan adalah tikus wistar
berkelamin jantan sebanyak 24 ekor, dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok
kontrol, kelompok perlakuan 1 dengan miras oplosan selama 5 hari, kelompok
perlakuan 2 dengan miras oplosan selama 11 hari, kelompok perlakuan 3 dengan
miras oplosan selama 17 hari. Sebelum dilakukan uji perlakuan, peneliti melakukan
uji pendahuluan untuk menentukan dosis dosis miras oplosan. Miras oplosan dibuat
dengan komposisi etanol 43,2% dan metanol 8,64% dan diberikan sebanyak dua hari
sekali pada tiap kelompok perlakuan. Data hasil pengamatan secara histopatologi
diambil dengan mengamati perubahan mikroskopis otak kemudian dilakukan metode
kuantitatif sehingga didapatkan data jumlah sel nekrosis pada tiap preparat organ otak
yang diamati. | en_US |