dc.description.abstract | Hasil observasi pendahuluan menunjukkan bahwa pembelajaran IPA yang
diajarkan masih menggunakan metode dan media yang sederhana dan kurang
bervariasi, cara ini membuat motivasi siswa dalam pembelajaran kurang dan hasil
belajar siswa yang masih tergolong rendah. Pembelajaran IPA melalui penerapan
model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah peningkatan motivasi
belajar siswa kelas II SDN Curahnongko 02 Kecamatan Tempurejo Kabupaten
Jember dengan Menggunakan Metode Inkuiri Pada Mata Pelajaran IPA Pokok
Bahasan Perubahan Benda?; (2) bagaimanakah peningkatan hasil belajar IPA siswa
kelas II SDN Curahnongko 02 Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember dengan
Menggunakan Metode Inkuiri Pada Pokok Bahasan perubahan Benda?. Tujuan dari
penelitian ini adalah: (1) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II SDN
Curahnongko 02 Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember dengan Menggunakan
Metode l Inkuiri Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Perubahan Benda; (2)
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan model inkuiri kelas II SDN
Curahnongko 02 Kecamatan Tempurejo kabupaten Jember Pada Mata Pelajaran IPA
Pokok Bahasan Perubahan Benda.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Curahnongko 02 Kecamatan Tempurejo
Kabupaten Jember. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK
(Penelitian Tindakan Kelas) yang terdiri dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pada
siklus I dan siklus II tersebut dilakukan dengan 4 tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas III
dengan jumlah 25 siswa. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, dokumentasi,
wawancara dan tes. Teknik analisis data yang digunakan yaitu: motivasi siswa dan
hasil belajar, berturut-turut menggunakan rumus:
)(Nsiswa
skor
dan
n
E
.
%100x
N
Dari analisis data hasil penelitian untuk motivasi siswa diperoleh motivasi
siswa secara klasikal pada siklus I dan siklus II secara berurutan yaitu 50,4 (kategori
sedang) dan 66 (kategori tinggi). Dari analisis data hasil belajar diperoleh persentase
ketuntasan belajar klasikal dan individu yaitu terdiri dari prasiklus sebesar 40%
(kategori belum tuntas secara klasikal) dengan 15 siswa belum tuntas; siklus I sebesar
84% (kategori tuntas secara klasikal) dengan 4 siswa belum tuntas; dan siklus II
sebesar 92% (kategori tuntas secara klasikal) dengan 2 siswa belum tuntas. Dari hasil
analisis data tersebut terlihat persentase pada setiap siklus mengalami peningkatan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) motivasi siswa dalam
pembelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran inkuiri mengalami
peningkatan; (2) ketuntasan belajar IPA melalui penerapan model pembelajaran
inkuiri menjadi meningkat. Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah: a)
bagi guru, berdasarkan hasil penelitian pembelajaran IPA menggunakan model
pembelajaran inkuiri sebagai upaya dalam peningkatan motivasi dan hasil belajar
siswa yang maksimal; b) bagi peneliti lain, diharapkan dapat mengembangkan
penelitian ini untuk menemukan sesuatu yang baru dan mengarah pada kebaikan; c)
bagi lembaga, diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan SD Negeri
Curahnongko 02. | en_US |