dc.description.abstract | Produksi tanaman padi di Indonesia khususnya Jember, Jawa Timur banyak
mengalami penurunan akibat adanya serangan hama padi seperti hama walang sangit,
kepik hijau dan belalang. Penelitian mengenai serangan hama walang sangit, kepik
hijau,dan belalang pada tanaman padi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
serangan hama yang menyerang tanaman padi di lahan persawahan. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen (percobaan) langsung dilapangan dengan
mengaplikasikan toxafine 400 ec pestisida kontak yang menggunakan dimetot
sebagai bahan aktif. Sistem kendali menggunakan solar cell, baterai, mikrokontroler
Atmega 8535, Sensor PIR, dan Sensor LDR,. Secara keseluruhan prinsip kerja alat ini
yaitu, terdapat lampu DC yang berfungsi untuk mengundang hama supaya mendekat
pada alat penyemprot kemudian sensor PIR akan mendeteksi hama yang mendekat,
jika hama terdeteksi oleh sensor PIR maka sprayer menyemprot otomatis dengan
bantuan motor pompa DC. Dilakukan lima kali pengujian untuk setiap sensor dan
didapatkan nilai yang berbeda antara pembacaan faktual dan pembacaan sensor.
Pengujian pertama pada sensor PIR, perbedaan data disebabkan oleh pembacaan
nilai ukuran masing-masing hama berbeda. Dari perbedaan data diatas rata-rata nilai
error persen pembacaan sensor PIR untuk belalang 6.3%, kepik hijau 9.5% dan
walang sangit 8.2% untuk lima kali pengujian. Kesalahan yang dihasilkan dari
perbandingan pembacaan disebabkan oleh posisi dan jarak hama dalam proses
penyemprotan yang berbeda pada saat menghadap ke sensor PIR. | en_US |
dc.subject | Penyemprot Hama Otomatis, Mikrokontroler Atmega 8535, Sensor PIR,Solar cell, serangan, walang sangit , kepik hijau, dan belalang, padi. | en_US |