dc.description.abstract | Cekaman kekeringan merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat
memicu terjadinya penghambatan pertumbuhan secara morfologis, fisiologis dan
biokimia, selain itu juga memicu terjadinya cekaman oksidatif yaitu suatu
keadaan lingkungan yang mengalami peningkatan Reactive Oxygen Spesies
(ROS) akibat adanya suatu over-reduksi dari proses fotosintesis dan dapat
mengganggu karakter sel, Hal ini dapat memicu pembentukan sistem pertahanan
berupa antioksidan yang bersifat enzimatik seperti superoxide dismutase (SOD)
dan katalase (CAT) yang mampu mengubah radikal bebas menjadi senyawa yang
tidak berbahaya. Tanaman melinjo (Gnetum gnemon L.) merupakan tanaman yang
responsif terhadap perubahan kondisi lingkungan tumbuh dan telah diketahui
mengandung senyawa antioksidan untuk pertahanan terhadap radikal bebas.
Penelitian ini menggunakan bibit tanaman melinjo (Gnetum gnemon L.)
yang diinduksi polyethylene glycol (PEG) dengan konsentrasi 0% (K0) dan 15%
(K1) yang diaplikasikan pada umur bibit berbeda yakni 1 bulan (A1), 2 bulan
(A2), 3 bulan (A3) dan 4 bulan (A4) sebagai suatu permodelan kondisi kekeringan
untuk memicu peningkatkan produksi ROS, peningkatan ini dijadikan dasar
analisis aktivitas enzim antioksidan berupa superoxide dismutase (SOD) dan
katalase (CAT). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada umur bibit 1
bulan (A1) dengan perlakuan PEG 15% (K1) terjadi peningkatan radikal bebas
yang ditunjukkan pada penangkapan anion superoksida (O2
.-) sebesar 41% dan
penangkapan hidrogen peroksida (H2O2) sebesar 71.61%. Aktivitas enzim
superoksida dismutase yang tertinggi ditunjukkan pada umur bibit 3 bulan (A3)
dengan perlakuan konsentrasi PEG 0% (K0) yakni 1.36 unit/mg protein
sedangkan aktivitas enzim katalase tertinggi ditunjukkan pada umur bibit 1 bulan
(A1) dengan perlakuan konsentrasi PEG 15% (K1) yakni 2.87 unit/mg protein. | en_US |