UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIHIPERLIPIDEMIA EKSTRAK DAUN KEPUH (Sterculia foetida): METODE DPPH DAN HAMBATAN LIPASE IN VITRO
Abstract
Peningkatan trigliserida darah dipengaruhi oleh konsumsi makanan seperti karbohidrat, lemak, alkohol, atau aktifitas enzim lipoprotein lipase (LPL). Untuk menurunkan kadar trigliserida darah maka lemak makanan harus dikurangi dan jumlah karbohidrat juga perlu diperhitungkan. Enzim yang penting untuk pencernaan trigliserida adalah lipase pankreas. Salah satu cara untuk menurunkan kadar trigliserida dalam darah yaitu dengan menghambat aktivitas lipase. Sebagian lipase yang tidak dihambat akan mengubah lemak menjadi asam lemak dan triasilgliserol. Asam lemak dan triasilgliserol akan masuk ke dalam pembuluh darah, jika lemak dalam pembuluh darah berlebih maka akan mudah teroksidasi dan menimbulkan plak sehingga diperlukan antioksidan untuk mengatasinya. Kandungan total fenolik dan flavonoid dalam daun kepuh memiliki aktivitas hambatan lipase dan antioksidan. Banyak penelitian yang sudah dilakukan terhadap aktivitas hambatan lipase dan antioksidan, tetapi penelitian daun kepuh sebagai aktivitas hambatan lipase dan antioksidan masih belum dilakukan.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk melihat perbandingan kandungan total fenolik dan flavonoid terhadap ketiga ekstrak daun kepuh, mengetahui aktivitas antioksidan terhadap peredaman DPPH dan aktivitas hambatan lipase terhadap ketiga ekstrak daun kepuh. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu mengekstraksi daun kepuh dengan metode ekstraksi bertingkat, penentuan kandungan total fenolik, penentuan kandungan flavonoid, uji aktivitas antioksidan, dan uji aktivitas hambatan lipase in vitro.
Penentuan kandungan total fenolik menggunakan metode Folin-Ciocalteu dengan standar menggunakan asam galat. Kandungan total fenolik dinyatakan dalam
GAE (gallic acid equivalent). Uji kandungan flavonoid berdasarkan reaksi senyawa flavonoid dengan AlCl3 membentuk kompleks berwarna kuning dengan penambahan NaOH akan membentuk senyawa berwana merah muda. Standar yang digunakan untuk kandungan total flavonoid yaitu quersetin dan dinyatakan mg QE/g ekstrak (Quersetin equivalent). Aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dengan kontrol positif asam askorbat. Aktivitas antihiperlipidemia menggunakan metode hambatan lipase pankreas secara kolorimetri dengan kontrol positif orlistat. Nilai IC50 berdasarkan kandungan total fenolik kemudian dikonversi dalam konsentrasi ekstrak. Semakin kecil nilai IC50 maka semakin tinggi aktivitas antioksidan dan hambatan lipase.
Kandungan total fenolik pada ekstrak n-heksana sebesar 7,20 ± 0,056; ekstrak etil asetat sebesar 39,90 ± 0,368; dan ekstrak metanol sebesar 474,35 ± 2,846 mg GAE/g ekstrak. Hasil uji kandungan flavonoid diperoleh ekstrak n-heksana sebesar 28,36 ± 0,217; ekstrak etil asetat sebesar 188,76 ± 1,231; dan ekstrak metanol sebesar 338,14 ± 2,087 mg GAE/g ekstrak. Ekstrak metanol mempunyai kandungan total fenolik dan flavonoid lebih besar dibandingkan dengan kedua ekstrak. Aktivitas antioksidan DPPH pada asam askorbat sebesar 2,61 ± 0,007 μg/ml, ekstrak n-heksana sebesar 300,93 ± 1,13; ekstrak etil asetat sebesar 57,24 ± 0,11; dan ekstrak metanol sebesar 4,56 ± 0,03 μg/ml. Nilai IC50 tiap ekstrak tidak berbeda nyata menunjukkan bahwa jumlah fenolik dalam ekstrak hampir sama dan mempunyai sifat antioksidan yang bagus. Aktivitas hambatan lipase pada orlistat sebesar 182,47 ± 0,22 μg/ml; ekstrak n-heksana sebesar 547,55 ± 0,85 μg/ml; ekstrak etil asetat sebesar 94,23 ± 0,11 μg/ml, dan ekstrak metanol sebesar 14,24 ± 0,10 μg/ml.
Kandungan total fenolik dan flavonoid berbanding lurus dengan aktivitas antioksidan dan hambatan lipase. Semakin tinggi kandungan total fenolik dan flavonoid ekstrak maka semakin tinggi aktivitas antioksidan dan hambatan lipase. Berdasarkan hasil pengujian maka dapat disimpulkan ekstrak daun kepuh memiliki aktivitas antioksidan dan hambatan lipase. Aktivitas antioksidan dan hambatan lipase yang lebih aktif pada ekstrak metanol.Peningkatan trigliserida darah dipengaruhi oleh konsumsi makanan seperti karbohidrat, lemak, alkohol, atau aktifitas enzim lipoprotein lipase (LPL). Untuk menurunkan kadar trigliserida darah maka lemak makanan harus dikurangi dan jumlah karbohidrat juga perlu diperhitungkan. Enzim yang penting untuk pencernaan trigliserida adalah lipase pankreas. Salah satu cara untuk menurunkan kadar trigliserida dalam darah yaitu dengan menghambat aktivitas lipase. Sebagian lipase yang tidak dihambat akan mengubah lemak menjadi asam lemak dan triasilgliserol. Asam lemak dan triasilgliserol akan masuk ke dalam pembuluh darah, jika lemak dalam pembuluh darah berlebih maka akan mudah teroksidasi dan menimbulkan plak sehingga diperlukan antioksidan untuk mengatasinya. Kandungan total fenolik dan flavonoid dalam daun kepuh memiliki aktivitas hambatan lipase dan antioksidan. Banyak penelitian yang sudah dilakukan terhadap aktivitas hambatan lipase dan antioksidan, tetapi penelitian daun kepuh sebagai aktivitas hambatan lipase dan antioksidan masih belum dilakukan.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk melihat perbandingan kandungan total fenolik dan flavonoid terhadap ketiga ekstrak daun kepuh, mengetahui aktivitas antioksidan terhadap peredaman DPPH dan aktivitas hambatan lipase terhadap ketiga ekstrak daun kepuh. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu mengekstraksi daun kepuh dengan metode ekstraksi bertingkat, penentuan kandungan total fenolik, penentuan kandungan flavonoid, uji aktivitas antioksidan, dan uji aktivitas hambatan lipase in vitro.
Penentuan kandungan total fenolik menggunakan metode Folin-Ciocalteu dengan standar menggunakan asam galat. Kandungan total fenolik dinyatakan dalam
ix
ix
GAE (gallic acid equivalent). Uji kandungan flavonoid berdasarkan reaksi senyawa flavonoid dengan AlCl3 membentuk kompleks berwarna kuning dengan penambahan NaOH akan membentuk senyawa berwana merah muda. Standar yang digunakan untuk kandungan total flavonoid yaitu quersetin dan dinyatakan mg QE/g ekstrak (Quersetin equivalent). Aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dengan kontrol positif asam askorbat. Aktivitas antihiperlipidemia menggunakan metode hambatan lipase pankreas secara kolorimetri dengan kontrol positif orlistat. Nilai IC50 berdasarkan kandungan total fenolik kemudian dikonversi dalam konsentrasi ekstrak. Semakin kecil nilai IC50 maka semakin tinggi aktivitas antioksidan dan hambatan lipase.
Kandungan total fenolik pada ekstrak n-heksana sebesar 7,20 ± 0,056; ekstrak etil asetat sebesar 39,90 ± 0,368; dan ekstrak metanol sebesar 474,35 ± 2,846 mg GAE/g ekstrak. Hasil uji kandungan flavonoid diperoleh ekstrak n-heksana sebesar 28,36 ± 0,217; ekstrak etil asetat sebesar 188,76 ± 1,231; dan ekstrak metanol sebesar 338,14 ± 2,087 mg GAE/g ekstrak. Ekstrak metanol mempunyai kandungan total fenolik dan flavonoid lebih besar dibandingkan dengan kedua ekstrak. Aktivitas antioksidan DPPH pada asam askorbat sebesar 2,61 ± 0,007 μg/ml, ekstrak n-heksana sebesar 300,93 ± 1,13; ekstrak etil asetat sebesar 57,24 ± 0,11; dan ekstrak metanol sebesar 4,56 ± 0,03 μg/ml. Nilai IC50 tiap ekstrak tidak berbeda nyata menunjukkan bahwa jumlah fenolik dalam ekstrak hampir sama dan mempunyai sifat antioksidan yang bagus. Aktivitas hambatan lipase pada orlistat sebesar 182,47 ± 0,22 μg/ml; ekstrak n-heksana sebesar 547,55 ± 0,85 μg/ml; ekstrak etil asetat sebesar 94,23 ± 0,11 μg/ml, dan ekstrak metanol sebesar 14,24 ± 0,10 μg/ml.
Kandungan total fenolik dan flavonoid berbanding lurus dengan aktivitas antioksidan dan hambatan lipase. Semakin tinggi kandungan total fenolik dan flavonoid ekstrak maka semakin tinggi aktivitas antioksidan dan hambatan lipase. Berdasarkan hasil pengujian maka dapat disimpulkan ekstrak daun kepuh memiliki aktivitas antioksidan dan hambatan lipase. Aktivitas antioksidan dan hambatan lipase yang lebih aktif pada ekstrak metanol.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]