HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli DALAM AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Seiring dengan makin majunya teknologi diiringi dengan semakin sibuknya aktivitas manusia maka masyarakat cenderung memilih cara yang lebih praktis untuk memenuhi kebutuhan air minum. Namun, harga air minum dalam kemasan dari berbagai merek yang terus meningkat membuat konsumen mencari alternatif baru yang lebih murah yaitu air minum isi ulang yang berasal dari depot air minum sehingga keberadaan depot air minum isi ulang terus meningkat. Kegemaran masyarakat terhadap konsumsi air minum dalam kemasan yang berasal dari depot air minum isi ulang saat ini perlu diwaspadai, hal ini dikarenakan telah banyak penelitian di kota besar yang menemukan bahwa banyak usaha depot air minum yang tidak memperhatikan keamanan produknya. Untuk menjamin agar air minum yang dihasilkan aman dan sehat untuk dikonsumsi maka diperlukan upaya penyelenggaraan higiene sanitasi depot air minum. Higiene sanitasi depot air minum meliputi faktor tempat usaha, faktor tenaga sebagai operator dan faktor peralatan serta proses menjadi air minum karena hal ini akan sangat mempengaruhi kualitas kelayakan air untuk dikonsumsi khususnya dari segi bakteri yang dapat membahayakan masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) hubungan keadaan sanitasi depot air minum isi ulang dengan jumlah bakteri Escherichia coli pada air minum isi ulang (2) hubungan kehigienisan operator di depot air minum isi ulang dengan jumlah bakteri Escherichia coli pada air minum isi ulang (3) hubungan kondisi peralatan dan
proses produksi yang dilaksanakan di depot air minum isi ulang dengan jumlah bakteri Escherichia coli pada air minum isi ulang di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Pendidikan Biologi dan sembilan depot air minum isi ulang di wilayah Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Pengambilan data didapatkan dari observasi secara langsung ke depot air minum untuk melakukan pengamatan keadaan palaksanaan higiene sanitasi yang meliputi pengamatan kondisi sanitasi depot, kondisi higiene operator, kondisi alat dan proses produksi disesuaikan dengan rubrik yang dibuat berdasarkan Pedoman Penilaian Pelaksanaan Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Depot Air Minum. Perhitungan jumlah bakteri Escherichia coli dilakukan dengan pemeriksaan Most Probable Number (MPN) dilakukan terhadap sampel dengan menggunakan metode tabung ganda yang terdiri dari (5 x 10 ml) : (1 x 1 ml) : (1 x 0,1 ml). Pemeriksaan tabung ganda terdiri dari; Uji Penduga (Presumtive Test) dan Uji Penegasan ( Convirmative Test).
Hasil dari penelitian yang ditinjau dari beberapa aspek diantaranya dari keadaan sanitasi dan keadaan peralatan menunjukkan depot air minum isi ulang yang memenuhi syarat sebanyak 3 depot (33%), dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 6 depot (67%), keadaan Operator hanya 1 (11%) depot air minum yang memenuhi syarat, 8 (89%) depot air minum tidak memenuhi syarat, Adapun hasil Uji kualitas bakteriologi air minum isi ulang semua menunjukkan Positif mengandung Bakteri Escherichia coli.
Kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan adalah terdapat hubungan antara kondisi sanitasi, kehigienisan operator, kondisi alat dan proses produksi dengan kualitas bakteriologi air minum isi ulang di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Hal ini dapat dilihat dari nilai Pearson Correlation yang diperoleh yaitu -0,798; -0,709 dan -0,758 Semakin tinggi skor yang diperoleh dalam penilaian tersebut maka semakin sedikit jumlah bakteri Escherichia coli yang ditemukan pada air minum isi ulang.