dc.description.abstract | Bahasa Madura (BM) merupakan bahasa daerah yang digunakan sebagai
sarana komunikasi sehari-hari oleh masyarakat etnik Madura, baik yang bertempat
tinggal di Pulau Madura dan pulau-pulau kecil sekitarnya maupun di perantauan,
misalnya Bondowoso, Situbondo, Jember, Probolinggo dan lain-lain. Perilaku
komunikatif yang dilakukan oleh masyarakat etnik Madura untuk saling memahami
pola makna tuturan yang disampaikan, atau yang ditulis, pada perilaku komunikatif
sehari-hari. BM secara pemetaan dialek terdiri atas: 1) dialek Sumenep, 2) dialek
Pamekasan, 3) dialek Bangkalan, dan 4) dialek Kangean. Dalam penelitian ini
dikhususkan pada BM dialek Pamekasan. Secara teoritis, BM dialek Pamekasan
berbeda dengan dialek-dialek BM lainnya. Dialek Pamekasan digunakan di
Kabupaten Pamekasan dan di beberapa wilayah Kabupaten Sumenep yang berbatasan
dengan Kabupaten Pamekasan. Letak perbedaan dengan dialek lainnya, dialek
Pamekasan dalam pengucapannya sesuai dengan jumlah suku katanya dan cendrung
mengucapkan vokal pada suku pertama, kalau dialek Sumenep mempunyai
kecenderungan yaitu memperpanjang ucapan pada suku kata terakhir. Dialek
Bangkalan cenderung melesapkan vocal. Dialek Kangean ritme pengucapannya
sangat cepat, namun secara fonologis berbeda dengan yang lain. Contoh kata jȃrèya
diucapkan dengan [jȃrɛyȃ] dalam dialek Sumenep, [jrɛyȃ] dalam dialek Pamekasan,
dan [jiyȃ] dalam dialek Bangkalan (Sofyan, 2008a:10).
Data fenomena kata yang bermakna dasar memukul BM Dialek Pamekasan
diperoleh di Desa Sana Tengah Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data yang digunakan
pada penelitian ini merupakan kata-kata yang bermakna dasar memukul dalam
ix
Bahasa Madura Dialek Pamekasan (BMDP). Penyediaan data yang dilakukan dalam
penelitian ini meliputi; (1) Data dan Sumber Data, (2) Metode dan Teknik Penyediaan
Data, (3) Metode dan Teknik Analisis Data, dan (4) Teknik Penyajian Hasil Analisis
Data.
Data merupakan bahan fakta yang diolah dalam suatu penelitian. Sudaryanto
(1998: 10) menyatakan bahwa data pada hakekatnya adalah objek sasaran penelitian
beserta konteksnya. Sumber data pada penelitian ini merupakan makna kata yang
bermakna dasar memukul dalam bahasa Madura Dialek Pamekasan,yang diteliti di
Desa Sana Tengah Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan. Metode dan Teknik
penyediaan data menggunakan metode simak dan metode cakap dengan teknik cakap
semuka dilanjutkan dengan teknik rekam dan catat. Metode analisis data
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik penyajian hasil analisis data
menggunakan metode formal dan informal, karena terapat uraian kebahasaan dan
simbol plus (+) dan minus (-).
Hasil analisis, kata yang bermakna dasar memukul BMDP memiliki
perbedaan klasifikasi kata memukul yang berbeda. Pertama, klasifikasi kata memukul
berdasarkan anggota tubuh yang digunakan. Klasifikasi ini dijabarkan lagi dengan
berbagai macam anggota tubuh yang digunakan di antaranya dengan: a) tangan, b)
kaki, dan c) kepala. Kedua, klasifikasi kata memukul berdasarkan alat yang
digunakan di antaranya: a) bambu atau kayu, b) benda tajam, dan c) batu. Di antara
beberapa ciri klasifikasi tersebut oleh peneliti dideskripsikan bentuk makna setiap
kata kemudian dideskripsikan kembali ke dalam bentuk kalimat. Setelah
mengklasifikasi analisis tahapan ke dua adalah dengan menghadirkan komponen
makna memukul dengan memberikan deret pembeda makna pada beberapa jenis kata
yang dikelompokkan. | en_US |