Show simple item record

dc.contributor.advisorNugraha W.P., Antonius
dc.contributor.advisorBudi S, Prihwanto
dc.contributor.authorDua, Dobi Ridyan
dc.date.accessioned2016-02-01T01:19:09Z
dc.date.available2016-02-01T01:19:09Z
dc.date.issued2016-02-01
dc.identifier.nim102210101075
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73021
dc.description.abstractPenyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit kardiovaskuler yang paling umum terlihat dalam praktek klinis dan salah satu penyebab utama kematian di negara maju dan berkembang, termasuk di Indonesia (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2013). PJK ditandai dengan nyeri dada, rasa yang tidak nyaman serta dada terasa tertekan karena terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan miokardium atas oksigen dengan penyediaan yang di berikan oleh pembuluh darah koroner. Penyakit ini berkaitan dengan gangguan suplai darah pada otot jantung sehingga jantung yang akan menyebabkan gangguan atau kekurangan suplai darah (Spinler dan Denus, 2008). Salah satu faktor terjadinya PJK adalah dislipidemia, yakni terjadi kelainan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lemak dalam plasma. Kelainan fraksi lemak yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL), dan trigliserida, serta penurunan kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) (Talbert, 2008). Fraksi lemak yang terdiri dari HDL, LDL, trigliserida, dan kolesterol total dapat dimodifikasi dengan cara pengobatan seperti reduksi melalui farmakologi serta pembatasan asupan makanan. Fenomena yang terjadi saat ini pada masyarakat adalah pola makan yang tidak sehat, cenderung mengandung tinggi lemak dan rendah serat. Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi apabila dikonsumsi dan dimetabolisme, pada akhirnya dapat meningkatkan kadar fraksi lemak dalam dalam darah, sehingga dapat menyebabkan dislipidemia (Butsan, 2007). ix Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan deskriptif dan retrospektif dengan sumber data berupa rekam medik pasien dislipidemia pada penderita penyakit jantung koroner di instalasi rawat inap RSD dr. Soebandi Jember pada tahun 2012 dan 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien dislipidemia dengan diagnosis PJK yang menjalani rawat inap di RSD dr. Soebandi Jember mulai tanggal 1 Januari – 31 Desember tahun 2012 dan 2014. Besar sampel sebanyak 104 pasien terhitung sebanyak 55 pasien pada tahun 2012 dan 49 pasien pada tahun 2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Total Sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, profil demografi pasien laki-laki pasien laki-laki (60% pada 2012 dan 63,3% pada 2014) lebih dominan daripada perempuan (40% pada 2012 dan 36,7% pada 2014). Kelompok usia terbanyak adalah pada kelompok usia 45-54 tahun (38,2% pada 2012 and 36,7% pada 2014). Sebagian besar memiliki kadar HDL yang rendah (<40 mg/dL) dan LDL yang tinggi (>100 mg/dL). Profil terapi dislipidemia PJK meliputi antiiskemia, antiplatelet, antikoagulan, inhibitor ACE dan penurun kolesterol. Profil terapi dislipidemia sebagian besar menerima golongan statin daripada golongan fibrat. Penggunaan terapi dislipidemia tunggal lebih mendominasi daripada terapi kombinasi antara statin dan fibrat. Kesesuian dosis didapatkan 47 pasien pada tahun 2012 dan 46 pasien pada tahun 2014 yang menerima tepat dosis sesuai dengan rekomendasi. Pada tahun 2012 terdapat sebanyak 8 kasus dosis kurang dan pada tahun 2014 menurun menjadi 3 kasus tidak tepat dosis yaitu dosis kurang pada pemberian terapi simvastatin 10 mg/hari.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectDISLIPIDEMIAen_US
dc.titleEVALUASI PENGGUNAAN OBAT DISLIPIDEMIA PADA PASIEN JANTUNG KORONER DI INSTALASI RAWAT INAP RSD dr. SOEBANDI JEMBER TAHUN 2012 DAN 2014en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record