dc.description.abstract | Rumah sakit merupakan salah satu penyelenggara kegiatan publik, dalam pelaksanaannya pelayanan
kesehatan berpotensi untuk menghasilkan sampah medis. Sampah medis Rumah Sakit Paru pada studi
pendahuluan didapatkan sebesar 3 kg/unit/hari, sehingga butuh perhatian khusus untuk dikelola sesuai
dengan Peraturan DEPKES RI tahun 1996, meliputi pemisahan, pengumpulan, pengangkutan on site,
penampungan sementara, pengangkutan off site, dan pengolahan serta pemusnahan limbah padat medis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendekripsikan timbulan limbah padat medis di Rumah Sakit Paru
Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Variabel yang diteliti meliputi:
karakteristik responden, pengetahuan, sikap, sarana, dan penghitungan timbulan limbah padat medis.
Responden penelitian berjumlah 64 responden dengan rata-rata usia 21-30 tahun. Status pendidikan yang
paling dominan adalah S1 dan mayoritas memiliki masa kerja 1-5 tahun. Responden memiliki pengetahuan
yang tinggi sebesar 71.87%, dengan sikap positif sebesar 75%, dan tindakan kurang sebesar 9.38% dalam
pelaksanaan pengelolaan limbah padat medis. Terdapat sarana dan prasarana yang belum memenuhi
standart pengelolaan limbah padat medis. Timbulan limbah padat medis sebesar 20.08 Kg/hari atau sebesar
160 L/hari. Sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi, dan sikap positif tentang
pengelolaan limbah meski masih ada yang kurang dalam tindakan pelaksanaannya. Sarana dan prasarana
ada beberapa belum lengkap dan penghitungan timbulan limbah padat medis berada pada kategori normal | en_US |