dc.description.abstract | Metode Pendant drop didasarkan pada hubungan perubahan bentuk dari tetesan
cairan dengan tegangan permukaannya. Profil dari pendant drop bergantung pada
kesetimbangan antara gaya grafitasi, yang cenderung memperpanjang profil
tetesannya, dan tegangan permukaan yang mengurangi luas permukaan tetesan
sehingga profilnya semakin berbentuk bola (Faouret al, 1996). Axisymetric Drop
Shape Analysis (ADSA) merupakan metode yang didasarkan pada perbandingan
bentuk tetes yang didapat dari eksperimen dengan model matematis dari persamaan
Laplace klasik. Penelitian ini mengukur tegangan permukaan dengan cara
mencocokan bentuk model matematis persamaan Laplace pada bentuk tetes yang
didapatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui kemampuan program
ADSA-Overlay dalam menentukan tegangan permukaan yang dicari dan (2)
Mengetahui validitas metode ADSA-Overlay (akurasi dan presisi).
Penelitian ini menggunakan air, etanol, dan aseton sebagai cairan yang akan
diukur tegangan permukaannya. Pengambilan gambar tetes cairan dilakukan pada
suhu 25o, 26 oC, 27 oC, 28 oC, dan 29 oC. Pengaturan suhu cairan dilakukan dengan
cara larutan dialirkan dalam selang yang direndam dalam air yang telah diatur
suhunya.
Cairan diteteskan melalui ujung kapiler secara perlahan, gambar tetesan diambil
dengan menggunakan mikroskop digital yang disambungkan pada komputer. Gambar
profil tetes yang telah didapat digunakan untuk fitting model matematis persamaan
laplace. Konstanta kapilaritas yang didapatkan dari fitting model matematis
persamaan laplace digunakan untuk menentukan besarnya tegangan permukaan
cairan. Validitas metode ADSA-Overlay ditentukan berdasarkan akurasi dan presisi
dari tegangan permukaan cairan. Akurasi dan presisi dari metode ADSA-Overlay
pada suhu 25oC untuk cairan aquades adalah 99,8%, dan 98,61%; etanol adalah
98,4%, dan 99,01%; dan aseton adalah 92,4% dan 99,01%. | en_US |