Show simple item record

dc.contributor.advisorKhoiri, Abu
dc.contributor.advisorHerawati, Yennike Tri
dc.contributor.authorRahmawati, Lailatul
dc.date.accessioned2016-01-28T06:17:33Z
dc.date.available2016-01-28T06:17:33Z
dc.date.issued2016-01-28
dc.identifier.nim122110101214
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72808
dc.description.abstractAngka Kematian Ibu (AKI) senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan dan nifas. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2014, cakupan ibu nifas Kabupaten Jember menduduki peringkat ke-4 terendah sebesar 82,63%. Puskesmas di wilayah Kabupaten Jember yang memiliki cakupan ibu nifas rendah pada tahun 2011, 2012 dan 2013 adalah Puskesmas Jelbuk. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember tahun 2013, pada tahun 2011 cakupan ibu nifas 86,59%, pada tahun 2012 cakupan ibu nifas 83,86% dan pada tahun 2013 cakupan ibu nifas menurun yaitu sebesar 72,74% dari target 97%. Penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Jelbuk.variabel dalam penelitian ini adalah faktor predisposisi: variabel umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap dan kepercayaan; faktor enabling: ketersediaan pelayanan kesehatan, pelayanan petugas dan aksesibilitas berdasarkan jarak ke pelayanan kesehatan dan kemudahan transportasi; faktor reinforcing: peran bidan dan dukungan keluarga. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Jelbuk Kabupaten Jember. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 51 responden di wilayah kerja Puskesmas Jelbuk. Data yang diperoleh dalam penelitian bersumber dari data primer dan data sekunder dan pengumpulan data menggunakan kuisioner. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan sebesar 5% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur dengan kunjungan ibu nifas (p value = 0,000) dan responden berumur < 20 dan > 35 ix tahun berresiko 40,250 kali lebih besar untuk tidak melakukan kunjungan ibu nifas di bandingkan dengan responden berumur 20 – 35 tahun. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan ibu nifas (p value = 0,029) dan responden berpengetahuan rendah beresiko untuk tidak melakukan kunjungan ibu nifas 4,364 kali lebih besar dibandingkan responden berpengetahuan tinggi. Ada hubungan antara sikap dengan kunjungan ibu nifas (p value = 0,037) dan responden dengan sikap negatif merupakan faktor protektif untuk tidak melakukan kunjungan ibu nifas. Ada hubungan antara akses kemudahan transportasi dengan kunjungan ibu nifas (p value = 0,034) dan responden dengan transportasi sulit beresiko 4,865 kali untuk tidak melakukan kunjungan ibu nifas dibandingkan responden dengan transportasi mudah, ada hubungan antara peran bidan dengan kunjungan ibu nifas (p value = 0,037) dan responden yang menilai peran bidan cukup beresiko 4,400 kali untuk tidak melakukan kunjungan ibu nifas dibandingkan responden yang menilai peran bidan baik, ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kunjungan ibu nifas (p value = 0,015) dan responden yang menilai dukungan keluarga beresiko 5,100 kali untuk tidak melakukan kunjungan ibu nifas dibandingkan responden yang menilai dukungan keluarga baik. Namun pendidikan, pekerjaan, ketersediaan pelayanan kesehatan, petugas kesehatan, akses jarak tidak memiliki hubungan dengan kunjungan ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Jelbuk kabupaten Jember.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKUNJUNGAN IBU NIFASen_US
dc.titleFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JELBUK KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record