Show simple item record

dc.contributor.advisorSubchan, Wachju
dc.contributor.advisorSuratno
dc.contributor.authorRochmana, Alik UI
dc.date.accessioned2016-01-28T04:39:32Z
dc.date.available2016-01-28T04:39:32Z
dc.date.issued2016-01-28
dc.identifier.nim110210103042
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72740
dc.description.abstractSungai Kaliputih yang menjadi objek penelitian ini merupakan sungai dengan sumber berasal dari pegunungan Argopuro dan memiliki daerah aliran sungai mulai dari Kecamatan Panti, Kecamatan Rambipuji hingga Kecamatan Puger. Sepanjang daerah aliran sungai ini memiliki kondisi badan tepi perairan yang berbeda-beda yaitu adanya perkebunan kopi dan sebagian pepohonan jati yang berdekatan dengan pemukiman masyarakat. Lokasi pengambilan sampel dilakukan di Sungai Kaliputih Kabupaten Jember pada stasiun pengamatan di Kecamatan Rambipuji dan Kecamatan Panti. Pengambilan sampel dilakukan bulan April 2015 minggu ke-tiga pukul 06.30-12.30 menggunakan metode probability stratified random sampling. Identifikasi dilakukan di laboratorium Zoologi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jember dan LIPI Bogor. Produk akhir penelitian digunakan sebagai buku nonteks berupa buku suplemen yang divalidasi oleh dua dosen biologi Universitas Jember dan dua guru biologi di Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember yaitu dari SMA Muhammadiyah Rambipuji dan SMAN 1 Rambipuji. Instrumen validasi yang digunakan adalah modifikasi dari instrumen buku nonteks dari Pusat Perbukuan Depdiknas 2008. Hasil penelitian didapatkan tiga spesies makrozoobentos yang telah ditemukan. Spesies makrozoobentos yang telah ditemukan tersebut terdiri atas 1 filum, 1 kelas, 2 ordo, 3 famili, 3 genus, dan 3 spesies. Spesies-spesies yang ditemukan meliputi: (1) Sulcospira testudinaria, (2) Tarebia granifera dan (3) Galba truncatula. Densitas makrozoobentos sebesar 20 individu per plot. Densitas tertinggi pada spesies Tarebia granifera (Ordo Caenogastropoda), yaitu 16 individu per plot. Adapun densitas terendah adalah Galba truncatula (Ordo Lymnaeoidea), yaitu 0,5 individu per plot. Densitas terbesar menunjukkan bahwa Tarebia granifera mendominasi plot dan densitas terendah menunjukkan bahwa Galba truncatula paling sedikit ditemukan pada saat penelitian. Nilai densitas makrozoobentos ini menunjukkan tingkat kepadatan dari tiap-tiap spesies makrozoobentos yang telah ditemukan di badan perairan. Nilai indeks keanekaragaman makrozoobentos dalam penelitian yaitu sebesar 0,574. Keanekaragaman makrozoobentos dikatakan tinggi jika nilai indeks keanekaragamannya mendekati nilai indeks keanekaragaman (H) maksimal. H maksimal dinyatakan dalam ln S (banyaknya spesies yang ditemukan). Nilai H maksimal pada penelitian ini adalah 1,09. Dari hasil perhitugan indeks keanekaragaman diperoleh nilai 0,574 menunjukkan bahwa kualitas lingkungan perairan Sungai Kaliputih termasuk dalam kriteria sangat jelek. Produk akhir dari penelitian berupa buku nonteks berjudul “Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Perairan” yang divalidasi oleh empat validator menghasilkan nilai dengan rata-rata 82,98 yang dikategorikan dengan kualitas baik dengan predikat sangat layak. Melalui hasil uji yang telah dilakukan menunjukkan bahwa buku nonteks dapat digunakan sebagai buku referensi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSUNGAI KALIPUTIHen_US
dc.titleKEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI KALIPUTIH KABUPATEN JEMBER DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BUKU NONTEKSen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record