dc.description.abstract | Hukuman penjara termasuk dalam stresor psikososial. Stresor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga seseorang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulanginya. Tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan mengatasi stresor tersebut, sehingga timbulah keluhan yaitu stres. Narapidana yang berada di lingkungan Lapas rentan mengalami gangguan kesehatan mental. Penelitian yang dilakukan oleh University Of South Wales menunjukkan bahwa 36% mengalami gangguan kesehatan mental dan wanita lebih tinggi tingkat kejadianya dibandingkan dengan pria yaitu 61% : 39%.
Narapidana yang berada di lembaga pemasyarakatan membutuhkan motivasi agar terhindar dari kondisi di atas. Menurut Gunarya (2008), terdapat beberapa strategi dalam pencegahan stres yaitu prevensi primer (primary prevention), prevensi sekunder (secondary prevention) dan prevensi tersier (tertiary prevention). Pada prevensi tersier (tertiary prevention) strateginya yaitu dengan menangani dampak stres yang terlanjur ada, kalau diperlukan meminta bantuan sumber pendukung (social-network) ataupun bantuan profesional.
x
Keluarga berperan sebagai sumber pendukung bagi narapidana melalui dukungan keluarga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat stres narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kabupaten Jember. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 81 orang.
Analisa data menggunakan uji spearman rank. Uji spearman rank digunakan untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel. Hasil analisa data menggunakan uji speamran rank diperoleh nilai p sebesar 0,000. Nilai p menunjukkan < α (0,05) yang berarti ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kabupaten Jember dengan tingkat korelasi sedang (koefisien korelasi sebesar -0,541). Sumber koping bagi narapidana untuk mengatasi stres bisa berasal dari keluarga dengan memberikan dukungan keluarga bagi narapidana.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan dukungan keluarga dengan tingkat stres narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kabupaten Jember. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan pihak Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kabupaten Jember meningkatkan frekuensi kunjungan keluarga dan memberikan psikoedukasi pada keluarga narapidana tentang pentingnya dukungan keluarga bagi narapidana, sehingga keluarga bisa memberikan dukungan yang dapat mengurangi stres yang dialami narapidana | en_US |