dc.description.abstract | Memasuki era globalisasi dan pasar bebas, persaingan usaha diantara perusahaan
yang ada semakin ketat. Penelitian ini berfokus pada strategi secara eksternal.
Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi
perusahaan agar dapat bertahan, berdaya saing atau bahkan lebih berkembang.
Akuisisi adalah strategi pertumbuhan eksternal dan merupakan jalur yang cepat
untuk mengakses pasar baru untuk produk baru tanpa harus membangun dari
awal. Secara kuantitas jumlah perusahaan yang melakukan akuisisi berfluktuasi
signifikan seiring popularnya istilah merger dan akuisisi di kalangan pelaku
usaha. Di tahun 2012 jumlah akusisi mulai menurun dan kembali bergeliat di
tahun 2013 karena adanya pertumbuhan PDB global. Ditambah lagi adanya
indikasi pertumbuhan yang kuat atas rencana akuisisi tiga tahun ke depan. Reaksi
pasar dari pengumuman akuisisidiharapkan akan berguna sebagai informasi
relevan yang bisa dipakai sebagai masukan untuk menentukan return saham dan
kecenderungan investor untuk menolak risiko (risk averse), sehingga aspek
informasi tersebut dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Penelitian bertujuan untuk menguji perbedaan abnormal return, volume
perdagangan saham, dan risiko sistematis perusahaan yang terdaftar di BEI 2012-
1014 antara sebelum dan setelah pengumuman akuisisi. Penelitian ini
menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test. Sampel penelitian berjumlah 34
perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan abnormal return
dan risiko sistematis yang signifikan antara sebelum dan setelah pengumuman
akuisisi. Sedangkan volume perdagangan saham perusahaan sebelum dan setelah
pengumuman menunjukkan adanya perbedaan. | en_US |