UJI AKTIVITAS FRAKSI N-HEKSANA EKSTRAK METANOL BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER MALARIA SECARA IN VIVO
Abstract
Malaria saat ini masih menjadi penyakit endemis di beberapa daerah di Indonesia dan banyak menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, balita dan ibu hamil serta pada penduduk pendatang baru di daerah endemis malaria yang belum memiliki imunitas terhadap malaria. Artemisinin-Based Combination Therapy (ACT) masih menjadi terapi utama untuk malaria namun telah dilaporkan adanya resistensi sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mencari terapi baru maupun terapi komplementer untuk malaria. Peranan imunitas tubuh dalam menghadapi malaria cukup penting sehingga terapi komplementer yang bekerja sebagai imunostimulan dapat dijadikan pilihan.
Pertahanan tubuh terhadap malaria melibatkan hampir seluruh komponen sistem imun spesifik dan non-spesifik dengan tujuan menghambat siklus aseksual Plasmodium sp. dan mengurangi keparahan malaria. Pada penelitian sebelumnya secara in vivo telah dibuktikan bahwa stimulasi ekstrak bangle (Zingiber cassumunar Roxb.) dengan dosis 0,904 mg/gr BB dapat meningkatkan sistem imun non-spesifik dan dapat menurunkan derajat parasitemia pada mencit yang diinfeksi Plasmodium berghei serta mendapatkan terapi standar ACT. Penelitian tersebut menggunakan ekstrak kasar, sehingga dalam penelitian ini akan dipergunakan metode fraksinasi untuk menghasilkan fraksi n-heksana dari ekstrak metanol bangle (Zingiber cassumunar Roxb.) untuk memperoleh senyawa non-polar yang lebih murni sebagai terapi komplementer malaria bersama terapi standar ACT.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah true experimental design dengan rancangan Posttest-only Control Group Design menggunakan sampel 28 ekor mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, 1 kelompok kontrol positif dan 1 kelompok kontrol negatif. Dilakukan stimulasi fraksi n-heksana ekstrak metanol bangle (Zingiber cassumunar Roxb.) pada kelima kelompok perlakuan dengan dosis 0,005625 mg/gr BB, 0,01125 mg/gr BB, 0,0225 mg/gr BB, 0,045mg/grBB, dan 0,09 mg/grBB selama 14 hari sebelum diinduksi Plasmodium berghei. Setelah positif malaria kelompok kontrol positif diberi terapi ACT, kontrol negatif tidak diberi terapi, dan kelima kelompok perlakuan diterapi ACT bersama fraksi bangle (Zingiber cassumunar Roxb.) sesuai dosis stimulasi pada masing-masing kelompok selama tiga hari. Dilakukan pemeriksaan derajat parasitemia kepada seluruh hewan coba setiap hari mulai dari hari sebelum pemberian terapi (H0) sampai hari ketiga pemberian terapi (H3) kemudian dihitung persentase penghambatan pertumbuhan Plasmodium berghei pada masing-masing kelompok. Data persentase penghambatan dianalisis dengan uji normalitas Saphiro-Wilk dilanjutkan dengan uji korelasi Pearson dan analisis probit.
Pada penelitian ini didapatkan persentase penghambatan pada kelompok kontrol positif sebesar 24,74% ±0,86; kelompok perlakuan dosis 0,005625 mg/grBB sebesar 30,37% ±2,88; kelompok perlakuan dosis 0,01125 mg/grBB sebesar 55,02% ±5,68; kelompok perlakuan dosis 0,0225 mg/grBB sebesar 59,63% ±2,53; kelompok perlakuan dosis 0,045 mr/grBB sebesar 74,95% ±3,18; dan kelompok perlakuan dosis 0,09 mg/grBB sebesar 85,72% ±1,58. Kelompok perlakuan yang diberi stimulasi dan terapi fraksi bersama terapi standar ACT memiliki persentase penghambatan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol positif tanpa stimulasi dan hanya diberi terapi standar ACT. Dari uji normalitas Saphiro-Wilk didapatkan nilai signifikansi >0,05 yang menunjukkan data terdistribusi normal, dilanjutkan dengan uji korelasi Pearson yang menghasilkan nilai signifikansi 0,000 dan nilai korelasi 0,880 menunjukkan bahwa korelasi antara dosis fraksi dan persentase penghambatan pertumbuhan parasit adalah bermakna dan sangat kuat. Dari analisis probit didapatkan nilai IC50 fraksi sebagai terapi komplementer sebesar 0,013 mg/grBB. Berdasarkan penelitian ini fraksi n-heksana ekstrak metanol bangle (Zingiber cassumunar Roxb.) terbukti memiliki aktivitas sebagai terapi komplementer malaria dengan konsentrasi penghambatan setengah maksimal (IC50) sebesar 0,013 mg/grBB.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]