HUBUNGAN KADAR ASAM URAT TERHADAP KEJADIAN SINDROM KORONER AKUT DI RSD DR. SOEBANDI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Penyakit kardiovaskuler terutama penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu penyebab kematian terbesar baik di negara maju maupaun berkembang. Sindrom Koroner Akut adalah manifestasi klinis dari PJK. Aterosklerosis sebagai penyebab utama merupakan sebuah proses multifaktorial dalam pembentukan trombus oklusif pada arteri koroner yang dapat mengganggu aliran darah hingga dapat berakhir pada iskemia bahkan infark miokard. Penelitian terhadap faktor risiko dan marker sebagai sarana diagnostik juga prediktor sebagai sarana mencegah terjadinya SKA terus dilakukan. Salah satunya menggunakan kadar asam urat. Terbentuknya adenosin pada kondisi iskemia pada otot jantung sebagai respon untuk memulihkan aliran darah mengakibatkan peningkatan sintesis kadar asam urat dalam darah melalui aktivitas xanthine oxidase. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan kadar asam urat terhadap kejadian sindroma koroner akut di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember.
Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan studi cross sectional. Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah kadar asam urat hasil laboraturium dari rekam medis pasien SKA yang meliputi unstable angina, NSTEMI, dan STEMI yang dirawat di ICCU dan kadar asam urat hasil laboraturium dari rekam medis pasien stable angina yang melakukan rawat jalan di Poli Jantung RSD dr. Soebandi Jember. Kelompok dibagi menjadi empat yaitu kelompok stable angina dengan 15 sampel, kelompok unstable angina dengan 17 sampel, kelompok NSTEMI dengan 13 sampel, dan kelompok STEMI dengan 15 sampel. Teknik pemilihan sampel menngunakan purposive sampling. Variabel bebas (independen) dalam penelitian adalah kadar asam urat. Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah kejadian sindrom koroner akut di RSD dr. Soebandi Jember. Kadar asam urat sampel untuk tiap kelompok dikategorikan menjadi normal dan tinggi. Pengkategorian ini berdasarkan nilai normal pemeriksaan kadar asam urat di laboraturim RSD dr. Soebandi, yakni 2,6-6,0 mg/dL untuk wanita dan 3,5-7,0 mg/dL untuk pria.
Untuk mengetahui distribusi normal dari kelompok, dilakukan uji normalitas Shapiro Wilk. Analisis statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan kadar asam urat dengan kejadian sindrom koroner akut menggunakan uji non-parametrik Two Independent Sample Kolmogorov-Smirnov test.
Hasil penelitian ini didapatkan kadar asam urat rata-rata kelompok stable angina sebesar 6,8 mg/dL, kelompok unstable angina 6,4 mg/dL, kelompok NSTEMI 6,3 mg/dL, dan kelompok STEMI sebesar 6,1 mg/dL. Keempat kelompok memiliki nilai rata-rata kadar asam urat yang normal untuk rentangan nilai asam urat pada pria dan meningkat pada rentangan nilai asam urat pada wanita. Pada nilai significancy didapatkan 0,560 (sig,<0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan kadar asam urat terhadap kejadian sindrom koroner akut di RSD dr. Soebandi Jember.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]