dc.description.abstract | Setiap wilayah atau daerah mempunyai karakteristik Sumber Energi Sekitar (SES)
yang berbeda, ada yang memiliki sumber air, ada pula yang memiliki potensi angin, bahkan
ada yang memiliki potensi surya. Salah satu potensi besar yang dimiliki Indonesia adalah air.
Salah satu sumber energi alternatif yang dapat dikembangkan adalah pembangkit listrik
tenaga air. Pembangkit listrik tenaga air dapat beroperasi sesuai dengan rancangan
sebelumnya, apabila mempunyai daerah aliran sungai (DAS) yang potensial sebagai sumber
air untuk pengoperasian pembangkit listrik tenaga air tersebut.
Dibalik kesulitan energi di Kecamatan Patrang, sebenarnya ada sumber energi sekitar
(SES) di wilayah tersebut yang belum dimanfaatkan seperti Sungai Sumberlangon (Kali
Antrokan) yang membelah Kecamatan Patrang yang bersumber di desa Slawu. Sumber
energi tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik. Hanya
saja sampai dengan saat ini sungai tersebut masih masuk dalam kelompok sumber energi
yang terabaikan. Sedangkan sisi lain aliran air tersebut berlokasi di sekitar daerah
pemukiman, dan disana terdapat banyak usaha kecil yang membutuhkan pasokan energi.
Sedangkan pemanfaatan sungai antrokan tersebut, saat ini banyak dipergunakan untuk
pengairan sawah pada lahan pertanian. Oleh karena itu, maka perlu direncanakan seoptimal
mungkin agar tidak mengganggu pengairan dengan menggunakan metode yang digunakan.
Desentralisasi pembangkitan tenaga listrik melalui mikrohidro adalah solusi yang tepat dan
mempunyai tambahan keuntungan
Dasar tujuan pada penelitian ini adalah untuk menentukan lokasi yang memiliki
potensial mikrohidro dan besar potensi assesment sepanjang sungai Kali Antrokan sebagai
sebuah Sumber Energi Sekitar (SES) di Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Sungai Kali
Antrokan dipilih karena memiliki potensi aliran sungai dan topografi yang berpotensi
menjadi tempat pembangkit mikrohidro. Mikrohidro ini merupakan pembangkit listrik yang
sangat tergantung pada lokasi (site dependent). Oleh sebab itu regional assement Kali
Antrokan dilakukan dengan metode geomorfologi. Besar potensi dievaluasi dengan
menggunakan gabungan metode morfologi dan topografi. | en_US |