PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN Mirabilis jalapa TERHADAP PERTUMBUHAN KOLONI Streptococcus pyogenes SECARA IN VITRO
Abstract
Faringitis merupakan inflamasi pada tenggorokan yang sering diakibatkan oleh infeksi virus Adhenovirus, Rhinovirus, dan virus Parainfluenza, namun terkadang bakteri Streptococcus pyogenes juga terlibat. Apabila tidak segera diobati, faringitis yang diakibatkan oleh infeksi S. pyogenes dapat menimbulkan komplikasi yang cukup serius, seperti demam reumatik yang dapat mengakibatkan kerusakan pada katup dan otot jantung. Komplikasi lain yang tidak kalah berbahaya namun lebih jarang terjadi adalah glomerulonefritis.
Penisilin yang merupakan antibiotik pilihan untuk mengeradikasi S. pyogenes dari fokus infeksinya dapat menimbulkan berbagai efek samping yang berbahaya terhadap banyak organ. Salah satu efek samping yang paling sering dijumpai adalah reaksi alergi. Reaksi ini dapat muncul sebagai reaksi anafilaksis yang merupakan bentuk terberat dari reaksi alergi. Efek samping lain yang dapat dijumpai berupa gangguan ginjal nefritis intersisium, anemia hemolitik, dan hepatitis anikterik.
Indonesia memiliki berbagai jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai antimikroba, salah satunya adalah Mirabilis jalapa atau yang lebih dikenal sebagai bunga pukul empat. Telah diketahui dari berbagai penelitian bahwa tumbuhan ini memiliki beberapa komponen bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin yang berpotensi sebagai substansi antimikroba. Berdasarkan penelitian terdahulu, telah diketahui efektivitas ekstrak etanol daun M. jalapa terhadap beberapa spesies bakteri, akan tetapi efektivitas ekstrak etanol daun M. jalapa terhadap pertumbuhan S. pyogenes belum pernah diteliti sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak etanol daun M. jalapa dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. pyogenes dan untuk mengetahui kadar hambat minimalnya terhadap S. pyogenes. Penelitian ini merupakan penelitian experimental semu dengan desain rancangan penelitian post test only control group design. Jumlah total sampel yang dipakai pada penelitian ini sebanyak 40 sampel.
Setelah kontak dengan berbagai perlakuan selama 24 jam, data berupa diameter zona hambat yang diperoleh dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasilnya didapatkan nilai signifikansi p = 0,000 (p < 0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat secara bermakna. Dari uji ini didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,876. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat diantara kedua variabel, dimana semakin besar konsentrasi ekstrak etanol daun M. jalapa yang diberikan maka semakin besar pula diameter zona hambat yang terbentuk. Selanjutnya dilakukan uji regresi linear untuk menentukan KHM secara kuantatif. Dari uji ini didapatkan bentuk persamaan garis berupa Y = 11,148 + 6,343X, dimana Y adalah diameter zona hambat dan X adalah konsentrasi ekstrak etanol daun M. jalapa. Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan KHM kuantitatif sebesar 0,26 mg/ml. Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah disebutkan, dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrak etanol daun M. jalapa memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan S. pyogenes secara in vitro, dimana semakin besar konsentrasi yang diberikan semakin besar pula diameter zona hambat yang terbentuk.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]