dc.description.abstract | Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang mempunyai potensi besar dalam bidang pertanian. Kondisi tanah dinegara Indonesia yang subur akan memberikan harapan terjaminnya persediaan pangan khususnya gabah dan beras. Produktivitas petani yang semakin meningkat dari tahun ke tahun akan memberikan kontribusi yang positif bagi kelangsungan hidup rakyat Indonesia terutama dalam menjamin terpenuhinya kebutuhan pangan nasional. Hal ini dapat dilihat dengan adanya perkembangan yang kian meningkat, partisipasi aktif dan efektif dengan menciptakan iklim yang sehat seperti kebijakan dalam mengendalikan harga bahan pangan dan menjaga kestabilan harga, baik untuk produsen maupun konsumen. Keberadaan lembaga seperti BULOG sangatlah diperlukan dalam pengumpulan stock pangan nasional. Selain itu juga melalui kegiataannya Bulog melakukan penyaluran, penyimpanan, dan pengadaan pangan dimana seluruh hasil pengadaan pangan disimpan dalam gudang Bulog yang nanti pada akhirnya akan dianggap berhasil tidak ada masalah jika disalurkan pada waktu dan jumlah yang tepat.
Perum BULOG yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang manajemen logistik telah membentuk Unit Pengelolaan Gabah Beras (UPGB) berdasarkan Peratutan Direksi Nomor : PD-11/DS200/06/2012 tanggal 29 Juni 2012. UPGB merupakan unit pabrikasi yang melakukan pembelian, pengolahan, penjualan gabah dan beras, yang dipimpin oleh Manager UPGB. Untuk memenuhi penyediaan beras diperlukan adanya prosedur pengadaan gabah beras melalui UPGB. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar jangan sampai terjadi stock-out ( kekurangan gabah beras).
Berdasarkan uraian di atas, maka untuk melakukan penulisan yang membahas bagaimana pencatatan persediaan gabah beras, maka penulis mengambil judul: “PROSEDUR PENGADAAN GABAH BERAS MELALUI UNIT PENGOLAHAN GABAH BERAS PADA PERUM BULOG KANSILOG LUMAJANG”. | en_US |