dc.description.abstract | Tanah merupakan himpunan mineral, bahan organik, dan endapan yang relatif
lepas (loose), yang terletak di atas batuan dasar (bedrock). Tanah menduduki peran
yang sangat vital dalam sebuah konstruksi bangunan yaitu sebagai pendukung fondasi
dari bangunan. Fungsi tanah sebagai fondasi memerlukan kondisi tanah yang stabil.
Bangunan yang berdiri nantinya diharapkan kokoh, tidak rusak karena penurunan
tanah yang tidak merata ataupun longsoran. Sebelum mengetahui jenis fondasi yang
digunakan, maka harus diketahui terlebih dahulu jenis tanahnya. Menurut Hardiyatmo
(2002) ada beberapa jenis tanah seperti pasir, lempung, lanau atau lumpur.
Salah satu metode geofisika untuk menduga kondisi bawah permukaan tanah
adalah metode geolistrik resistivitas. Metode ini menghasilkan citra bawah
permukaan tanah berdasarkan perbedaan nilai resistivitasnya dan dapat digunakan
dalam pendugaan jenis tanah. Namun, informasi mengenai jenis tanah secara detail
belum dapat diperoleh sehingga perlu adanya uji lain yaitu uji indeks properties
tanah. Uji ini meliputi kadar air, berat isi, berat jenis, indeks plastisitas, dan analisa
butiran tanah. Hasil uji indeks properties tanah lebih akurat karena merupakan
pengukuran langsung terhadap sifat fisik tanah.
Perumahan Istana Tidar Regency merupakan salah satu kawasan perumahan
yang terletak di Kabupaten Jember. Lokasi ini pernah dijadikan sebagai lokasi
penelitian oleh Puspita (2013) dalam pendugaan zona efektif air tanah dan penelitian
mengenai pendugaan struktur bawah permukaan terkait letak batuan dasar dari lokasi
penelitian oleh Wahyuningtyas (2013). Penelitian yang akan dilakukan bertujuan
untuk menentukan jenis tanah di lokasi tersebut dan mengetahui kesesuaian antara
kedua metode dalam menentukan jenis tanah.
Penelitian ini terdiri atas pengambilan data resistivitas, pengambilan sampel,
dan pengujian indeks properties tanah. Jumlah lintasan dalam pengambilan data
resistivitas tanah pada penelitian ini yaitu 4 lintasan yang terletak pada lahan kosong
perumahan bagian selatan. Sedangkan pengambilan sampel tanah adalah satu sampel
pada masing – masing lintasan tersebut. Sampel tanah yang sudah diambil diuji sifat
fisiknya di Laboratorium Geologi dan Mekanika Tanah Fakultas Teknik Universitas
Jember.
Berdasarkan hasil pencitraan data resistivitas 2D diperoleh informasi bahwa
jenis tanah pada keempat lintasan memiliki dominasi jenis tanah lempung lanauan
dan pasir. Lintasan 1 dan 2 memiliki dominasi jenis tanah lempung dan lempung
lanauan dengan nilai resistivitas yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan letak kedua
lintasan tersebut yang berdekatan dan terletak dekat dengan persawahan sehingga
diduga memiliki jenis tanah yang hampir sama. Lintasan 3 dan 4 didominasi oleh
jenis tanah pasir dan lempung lanauan dengan resistivitas tanah yang lebih tinggi dari
kedua lintasan sebelumnya.
Hasil penelitian indeks properties tanah (kadar air, berat isi, berat jenis, indeks
plastisitas, dan analisa ukuran butiran tanah) menunjukkan bahwa sampel tanah pada
lintasan 1 dan 2 merupakan jenis tanah lempung lanauan dengan plastisitas sedang,
sedangkan lintasan 3 dan 4 merupakan jenis tanah pasir dan lempung lanauan
plastisitas sedang. Dengan demikian dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat
kesesuaian antara metode geolistrik resistivitas dan uji indeks properties tanah dalam
menentukan jenis tanah. | en_US |