STUDI DETERMINAN KONSUMSI ROKOK PADA RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN PANJI KABUPATEN SITUBONDO
Abstract
Kemiskinan menjadi permasalahan global yang menjadi problematika secara
berkelanjutan, terletak pada aspek ekonomi dengan keinginan atas pemenuhan
kebutuhan manusia yang tidak ada batasnya, sedangkan sumber daya yang
dimiliki terbatas. Pola pengeluaran rumah tangga miskin terbesar adalah
kebutuhan pangan yang diikuti oleh pengeluaran untuk konsumsi tembakau dan
sirih (termasuk rokok). Besarnya porsi pengeluaran untuk konsumsi rokok
diantara penduduk miskin sangat menghawatirkan karena akan mengabaikan
pengeluaran untuk makanan dan kebutuhan essensial lainnya. Studi ini bertujuan
untuk menganalisis pendapatan dan harga barang komplementer terhadap
konsumsi rokok pada rumah tangga miskin di Kecamatan Panji. Data yang
digunakan merupakan data cross section yang dikumpulkan melalui kuesioner.
Observasi dan wawancara dilakukan kepada 380 kepala keluarga miskin yang
dibagi secara proporsional berdasarkan jumlah penduduk miskin di 10 desa dan 2
kelurahan. Data tersebut akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif naratif
dan analisis kausal dengan menggunakan Two Part Demand Model yang
dikembangkan oleh Cragg (1971). First step model menggunakan analisis Probit
yang bertujuan untuk mengetahui kecondongan untuk merokok sedangkan Two
step model menggunakan Ordinary Least Square (OLS) dan hanya mengambil
sebagian sampel yang merokok yaitu sebanyak 248 sampel untuk mengetahui
pengaruh konsumsi rokok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi pendapatan maka jumlah rokok yang dikonsumsi juga meningkat
Sedangkan pengeluaran komplementer (dalam bentuk gula dan kopi) berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap jumlah rokok yang dikonsumsi Pengeluaran rokok
yang tinggi akan mengurangi pengeluaran terhadap belanja kebutuhan pokok.
Collections
- MT-Science of Economic [204]