dc.description.abstract | Metode sosialisasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) untuk menekan jumlah kematian ibu, bayi. Adanya sosialisasi
P4Kdi seluruh puskesmas dengan tenaga kesehatan sebagai sasarannya, sosialisasi
kepada masyarakat kepada ibu hamil dan suami, kader sebagai pendamping ibu
hamil, dan melakukan promosi keberbagai media, antara lain media cetak,
elektronik,dan media cyber dilakukan kepada seluruh lapisan masyarakat melalui
sosialisasi program. Pelaksanaan P4K akan berjalan dengan baik apabila kinerja
kader dan seluruh masyarakat terlaksana dengan adanya komitmen yang baik.
Komitmen bidan desa dan kinerja semua komponen lapisan masyarakat desa
diperlukan untuk mencapai keberhasilan P4K. Bidan desa merupakan motor
penggerak sehingga P4K dapat dilakukan dengan baik untuk menanggulangi
kegawatdaruratan ibu hamil dan bersalin. Berdasarkan data yang diperoleh dari
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) Puskesmas
Semboro, kasus AKI pada tahun 2010 sebanyak 0 kasus, tahun 2011 sebanyak 1
kasus, tahun 2012 sebanyak 1 kasus. Sedangkan Kasus AKB pada Tahun 2010
sebanyak 14 kasus, Tahun 2011 sebanyak 11 kasus Tahun 2012 sebanyak 12 kasus,
cakupan Deteksi Risiko Tinggi (DRT) oleh masyarakat (kader) yang masih rendah
sebanyak 28 (19%) dari 149 sasarandan pemasangan stiker sebanyak 30%.sampai
bulan Agustus.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara
motivasi ekstrinsik dan intrinsik serta kemampuan terhadap kinerja kader kesehatan
dalam kegiatan P4K di wilayah kerja Puskesmas Semboro Kabupaten Jember tahun
2013. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang
x
berhubungan dengan kinerja kader kesehatan dalam kegiatan P4K di wilayah kerja
Puskesmas Semboro Kabupaten Jember Tahun 2013.Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian ini dilakukan di
Puskesmas Semboro. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2013.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Semboro sejumlah 315 orang. Sampel penelitian ini sebanyak 74 kader
kesehatan.
Hasil penelitian menunjukkan distribusi responden berdasarkan motivasi
intrinsik dengan mayoritas responden memiliki motivasi sedang dan sebagian kecil
memiliki tingkat motivasi intrinsik rendah. Distribusi responden berdasarkan
motivasi ekstrinsik, sebagian besar memiliki tingkat motivasi ekstrinsik
sedang.Distribusi responden berdasarkan kemampuan sebagian besar responden
memiliki kemampuan sedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara motivasi intrinsik dengan kinerja kader kesehatan (p = 0,046).
Hubungan antara motivasi intrinsik dengan kinerja kader kesehatan terdapat korelasi
yang lemah antara motivasi intrinsik dengan kinerja kader kesehatan. Motivasi
ekstrinsik berhubungan terhadap kinerja kader(p = 0,017). Hal itu berarti motivasi
ekstrinsik dapat menyebabkan peningkatan kinerja kader karena seorang kader dalam
memberikan pelayanan tidak mengharapkan imbalan yang tidak seberapa besar tetapi
benar-benar tulus dan sukarela mengemban tugas sebagai seorang kader. Terdapat
hubungan antara kemampuan dengan kinerja kader kesehatan(p = 0,003) terdapat
korelasi yang lemah antara kemampuan dengan kinerja kader kesehatan. Kesimpulan
dalam penelitian ini bahwa Distribusi responden berdasarkan motivasi intrinsik
mayoritas memiliki motivasi sedang dan terdapat hubungan antara motivasi intrinsik
dengan kinerja kader kesehatan, distribusi responden berdasarkan motivasi ekstrinsik
mayoritas memiliki motivasi sedang dan terdapat hubungan antara motivasi ekstrinsik
dengan kinerja kader kesehatan,distribusi responden berdasarkan kemampuan
mayoritas memiliki kategori sedang dan terdapat hubungan antara kemampuan
dengan kinerja kader. | en_US |