dc.description.abstract | Perkembangan teknologi dan sosial budaya saat ini menuntut setiap orang
harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kehidupan. Bila tidak mampu
menyesuaikan diri, maka tidak mustahil akan menjadi korban perubahan. Karena
itulah setiap orang harus berusaha menyiapkan diri untuk menghadapi kemajuan
teknologi dan sosial budaya. Dengan kata lain keberadaan kursus sebagai salah satu
satuan pendidikan nonformal yang dikatagorikan sebagai bentuk pendidikan
berkelanjutan, memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam
memperluas kesempatan belajar bagi masyarakat yang karena berbagai hal tidak
mungkin dipenuhi oleh pendidikan pada jalur sekolah.
Seiring perkembangan teknologi komputer bidang desain grafis saat ini,
kebutuhan akan desain grafis saat ini lebih mengarah kepada proses penyampaian ide,
pesan, maupun informasi. Desain grafis adalah dunia yang menyenangkan dan jauh
dari rasa membosankan, karena seseorang yang berprofesi sebagai desainer grafis
seringkali tidak menjadikan tugas mendesain sebagai beban pekerjaan yang
memberatkan, tetapi lebih pada permainan gambar, warna, letak, dan keseimbangan
dari objek yang diolah, oleh sebab itu desainer grafis saat ini menjadi profesi yang
banyak dicita-citakan oleh kalangan muda. Bila diperhatikan hampir semua kantor
jasa dan barang membutuhkan media cetak sebagai media promosinya. Sehingga jasa
desainer grafis sangat dibutuhkan untuk merancang produk, kemasan, logo
perusahaan, iklan, kartu nama, kop surat, brosur dan kepentingan promosi lainnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prospek pelaksanaan
kursus komputer bidang desain grafis pada dunia kerja di Sanggar Kegiatan Belajar
Bondowoso, khususnya prospek 10 peserta kursus komputer bidang desain grafis.
viii
Daerah penelitian yang digunakan adalah di Sanggar Kegiatan Belajar kabupaten
Bondowoso Jalan Letnan Rantam 01 Bondowoso Kompleks Stadion E.J Magenda
Kelurahan Badean Kecamatan Bondowoso berdasarkan metode purposive sampling
area. Informan kunci adalah 10 peserta kursus komputer bidang desain grafis tahun
2009 di Sanggar Kegiatan Belajar Bondowoso yang telah memenuhi kriteria dengan
menggunakan metode purposive sampling, sedangkan informan pendukungnya
adalah penyelenggara dan karyawan Sanggar Kegiatan Belajar Bondowoso.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan jenis penelitiannya
adalah penelitian non eksperimental. Sumber data dalam penelitian ini meliputi data
primer dan data sekunder, sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi dengan pengamatan langsung dan tidak langsung, wawancara bebas
terpimpin dimana peneliti mempersiapkan kerangka pertanyaan terlebih dahulu dan
dokumentasi. Untuk mendapatkan data yang valid peneliti menggunakan teknik
triangulasi sumber. Sehingga analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap
reduksi, tahap penyajian data dan tahap verifikasi (Penyimpulan). Hasil penelitian
yang diperoleh dari prospek 10 peserta kursus komputer bidang desain grafis di
Sanggar Kegiatan Belajar Bondowoso yaitu peserta lulusannya yang menjadi
informan kunci telah membuka usaha mandiri di bidang desain grafis serta tiga
lulusan terbaik disalurkan pada DUDI (dunia usaha dan industri) yang bekerja sama
dengan Sanggar Kegiatan Belajar Bondowoso sesuai kesepakatan sebelumnya.
Pelaksanaan kursus komputer bidang desain grafis di Sanggar Kegiatan
Belajar Bondowoso telah memenuhi syarat sebagaimana yang ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pandidikan Nasional Nomor 49 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Nonformal yang meliputi; perencanaan program,
pelaksanaan rencana kerja, dan evaluasi. Sehingga peserta lulusannya berkualitas dan
mampu bersaing dalam dunia kerja atau dapat membuka lapangan kerja sendiri.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kursus sangat penting
dalam upaya peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan, karena proses kursus
dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan seseorang menjadi lebih | en_US |