STUDI PENGARUH KADAR Mo DALAM KATALIS BIMETAL Mo- Ni/ZAAH PADA PERENGKAHAN MINYAK SAWIT
Abstract
Konsumsi energi terus-menerus dapat berdampak pada cadangan minyak bumi
yang semakin menipis. Salah satu komoditas yang ternyata memiliki potensi sebagai
energi baru dan terbarukan yaitu kelapa sawit. Minyak kelapa sawit tersusun atas
trigliserida dengan jenis asam lemak palmitat dan asam lemak oleat sebagai penyusun
terbesar. Minyak sawit dapat dikonversi menjadi biofuel salah satunya melalui
perengkahan. Katalis yang sering digunakan dalam proses perengkahan yaitu zeolit.
Zeolit merupakan aluminosilikat yang banyak digunakan sebagai media pengemban
dari logam aktif. Modifikasi zeolit melalui impregnasi logam diharapkan dapat
meningkatkan aktivitas dari katalis. Adanya impregnasi logam juga dapat
berpengaruh terhadap karakteristik dari katalis yang dihasilkan. Logam Ni sering
diembankan dalam zeolit untuk katalis perengkahan. Logam Mo memiliki karakter
yang berbeda dengan Ni namun juga memiliki kemampuan sebagai katalis, sehingga
kedua logam tersebut dapat dijadikan sebagai katalis bimetal.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh logam Mo terhadap
karakteristik dan aktivitas katalis bimetal Mo-Ni/ZAAH. Penelitian diawali dengan
preparasi katalis meliputi aktivasi zeolit dengan HF 1%, diasamkan dengan HCl 2M
dan NH4Cl 2M dan dilanjutkan hidrotermal dengan mengalirkan uap air pada suhu
500 oC. Setelah diperoleh katalis ZAAH, dilanjutkan dengan impregnasi Ni sebesar
2% b/b dan kemudian Mo diimpregnasikan sebesar 0%, 1%, 2%, 3%, dan 4% b/b ke
dalam katalis Ni2%/ZAAH. Katalis Mo-Ni/ZAAH diberikan perlakuan kalsinasi dan
oksidasi untuk menghilangkan pengotor organik dan anorganik. Karakteristik katalis meliputi kandungan Na, rasio Si/Al dan kandungan Ni dan Mo dianalisa dengan
AAS, sedangkan keasaman total katalis ditentukan secara gravimetri. Preparasi
umpan dilakukan dengan cara transesterifikasi minyak sawit menggunakan metanol
dengan perbandingan 1: 6 dan NaOH sebesar 1% dari berat minyak sawit. Metil ester
yang diperoleh selanjutnya dilakukan proses perengkahan secara termal dan katalitik.
Reaktor yang digunakan jenis fixed bed dengan temperatur 450 oC dan laju N2 sebesar
20 mL/menit. Katalis yang digunakan sebanyak 4 gram dengan waktu operasi selama
30 menit. Metil ester awal dan hasil perengkahan secara termal dan katalitik dianalisa
menggunakan GC-MS. Berdasarkan GC-MS maka diketahui aktivitas dari katalis
Mo-Ni/ZAAH yang terbaik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa zeolit mengalami peningkatan rasio
Si/Al dari 2,44 menjadi 8,12 setelah terjadi dealuminasi. Semakin banyak logam Mo
yang diimpregnasikan pada katalis bimetal Mo-Ni/ZAAH, ternyata menyebabkan
peningkatan kembali kandungan Na meskipun dalam jumlah kecil dan cenderung
meningkatkan keasaman total dari katalis. Keasaman total tertinggi dimiliki oleh
katalis Mo3%-Ni/ZAAH. Keberhasilan impregnasi Mo sebesar 2, 3 dan 4% b/b
ternyata masih jauh dari yang diimpregnasikan awalnya dan penggantian terhadap
logam Ni relatif kecil. Hasil analisa GC-MS dari metil ester awal menunjukkan metil
oleat memiliki persen puncak area tertinggi, sedangkan pada hasil perengkahan baik
secara termal maupun katalis masih cenderung sama dengan puncak dari umpan
meskipun muncul beberapa puncak baru. Aktivitas katalis yang rendah kemungkinan
besar disebabkan oleh terbentuknya kokas yang berlebihan. Namun katalis yang
menunjukkan aktivitas paling baik ditunjukkan pada jenis katalis Mo2%-Ni/ZAAH.