ISOLASI SILIKON (Si) DARI ABU TERBANG (FLY ASH) BATU BARA DENGAN METODE METALOTERMAL
Abstract
Fly ash merupakan sisa pembakaran batu bara. Fly ashtergolong limbah
berbahaya sehingga perlu dilakukan 3R (Reduce, Reuse, Recyle). Pengurangan
limbah fly ash dapat dilakukan salah satunya dengan mengekstrak fly ash untuk
memperoleh silika, dimana fly ash mengandung ± 30% silika. Pengolahan limbah
dapat dilakukan dengan mengisolasi silika. Silika merupakan sumber utama silikon.
Silikon dapat diperoleh dengan mereduksi silika menggunakan metode metalotermal.
Silikon yang diperoleh dari limbah fly ash dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai
bahan dasar pembuatan komponen elektronik.
Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi silikon dari limbah fly ash
menggunakan metode metalotermal sederhana. Isolasi silikon diawali dengan proses
ekstraksi fly ash. Ekstraksi fly ash dilakukan dengan metode ekstraksi padat-cair,
menggunakan pelarut basa alkali yakni natrium hidroksida (NaOH) 3M selama 120
menit. Silika yang dapat terekstrak dari limbah fly ash sebanyak 5,73%. Kadar silika
hasil ekstraksi fly ash dianalisis menggunakan metode gravimetri penguapan, kadar
silika sebesar 28,77%. Proses reduksi silika dilakukan dengan metode metalotermal
sederhana. Silika direduksi oleh magnesium (Mg) sebagai pengoksidasi. Silika p.a
direduksi dengan variasi suhu 650℃, 750℃, dan 850℃ untuk memperoleh suhu
optimum. Hasil reduksi berupa padatan berwarna putih dan coklat. Hasil reduksi
dicuci menggunakan asam klorida HCl 1M dan air (H2O) untuk menghilangkan
magnesium oksida (MgO) dan sisa magnesium (Mg). Hasil reduksi setelah dicuci merupakan silikon kasar sehingga perlu dianalisis untuk menentukan suhu optimum.
Silikon kasar dianalisis massa jenis untuk menentukan kemurnian silikon kasar dalam
campuran hasil reduksi. Silikon kasar dianalisis AAS untuk menentukan kadar dari
silikon dan dianalisis FTIR untuk mengetahui adanya sisa silika dari proses reduksi
metalotermal sederhana. Hasil analisis menyimpulkan bahwa pada suhu 650℃
merupakan suhu optimum untuk memperoleh silikon dengan jumlah maksimal. Hasil
analisis massa jenis silikon kasar pada suhu 650℃ adalah 2,377g.cm-3dengan
persentasesilikon (Si) sebesar 72,88% dan ikatan Si-O-Si mengalami kerusakan
ditandai dengan penumpukan puncak. Suhu optimum digunakan untuk mereduksi
silika hasil ekstraksi fly ash. Hasil analisi diperoleh massa jenis silikon kasar sebesar
1.811 g.cm-3 dengan kadar silikon sebesar 67,91% dan tidak terdapat ikatan Si-O-Si
pada hasil pengukuran FTIR. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa metode
metalotermal sederhana dapat digunakan untuk memperoleh silikon dari limbah fly
ash.