dc.description.abstract | Berdasarkan hasil pengeboran dan uji pompa oleh penelitian terdahulu
(Anindya Prameshi J, 2012), didapatkan debit sebesar 20,32 lt/dt dan kebutuhan air
tanaman pada pola tata tanam padi-padi-palawija adalah sebesar 1,51 lt/dt/ha.
Menurut peneliti lainnya di desa Kedunggebang (Karisma Ardi P, 2014), luas total
daerah irigasi yakni 50 Ha terdapat beberapa hektar yang tidak dapat dialiri oleh
sumur bor. Sehingga luas lahan efektifnya hanya sebesar 39 Ha. Maka kebutuhan air
tanamannya adalah 1,51 lt/dt/ha x 39 ha = 58,89 lt/dt. Dari hasil tersebut dapat dilihat
bahwa sumber air tidak selalu dapat menyediakan air irigasi yang dibutuhkan. Maka
salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah pemodelan
optimasi menggunakan program linier sehingga hasil dari produksi pertanian dapat
dimaksimalkan.
Hasil yang didapat berdasarkan optimasi dengan program bantu QM for
Windows menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 5.348.400.000 pada musim tanam I
dan II. Serta keuntungan sebesar Rp. 4.291.043.000 pada musim tanam III. | en_US |