dc.description.abstract | Angka kejadian Diabetes Mellitus di Indonesia terus meningkat. Terdapat beberapa komplikasi
pada kondisi penderita diabetes, salah satunya adalah ulkus diabetik. Ulkus diabetik pada penderita
diiabetes dapat meningkatkan resiko amputasi dan perawatan dengan biaya mahal, maka
dibutuhkan alternatif pegobatan seperti pada tanaman bidara upas (Merremia mammosa (Lour))
yang memiliki kandungan antiinflamasi dan antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbandingan jumlah makrofag pada luka insisi pada tikus wistar jantan hiperglikemi
antara pemberian ekstrak umbi bidara upas (Merremia mammosa (Lour)) dengan NaCl. Uji in vivo
dilakukan dengan membuat luka insisi pada punggung tikus dan dirawat sesuai kelompok
perlakuan yaitu kontrol positif menggunakan salep gentamycin 5%, kontrol negatif NaCl, dan
kelompok perlakuan ekstrak umbi bidara upas (Merremia mammosa (Lour)) dengan dosis P1
(100mg), P2 (200mg), P3 (400mg). Data didapatkan dari penghitungan jumlah makrofag pada
pemeriksaan histopatologi. Hasil penelitian didapatkan jumlah makrofag 0,36 sel/lapang pandang
pada kontrol negatif, 0,52 sel/lapang pandang pada kontrol positif, 0,48 sel/lapang pandang pada
semua pemberian esktrak umbi bidara upas. Analisis data menunjukkan tidak terdapat perbedaan
yang signifikan dengan nilai p=0,729. Kesimpulannya adalah tidak terdapat perbedaan bermakna
antara pemberian ekstrak umbi bidara upas dan NaCl pada luka insisi full thickness tikus wistar
jantan hiperglikemi | en_US |