PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR IPA (SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2014-2015)
Abstract
Proses pembelajaran saat ini yang mengacu pada Kurikulum 2013 yaitu
pembelajaran yang bukan lagi berpusat pada guru melainkan berpusat pada siswa,
artinya siswa dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran dan guru hanya
berperan sebagai fasilitator dan motivator saja. Dengan kondisi seperti ini, seorang
guru harus mampu menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Guru bertugas membantu siswa dengan cara memanipulasi
lingkungan belajarnya, sehingga siswa dapat belajar dengan mudah. Sementara siswa
harus aktif mencari informasi, memecahkan masalah, mengemukakan gagasan dan
berlatih agar mempunyai kemampuan baru. Keterlibatan siswa secara aktif dalam
proses pembelajaran akan membantu siswa lebih memahami materi pelajaran yang
sedang dipelajarinya dan menanamkan pengetahuan lebih lama dalam memori
berpikir siswa, dibandingkan siswa yang pasif atau hanya menerima suapan materi
pelajaran dari guru.
Kondisi siswa SMP Negeri 4 Jember berdasarkan observasi awal
menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Hal ini
dikarenakan kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran, karena metode yang
digunakan dalam pembelajaran oleh guru kelas VII SMP Negeri 4 Jember monoton
yaitu dengan metode ceramah, kadang-kadang diskusi kelompok dan mengerjakan
LKS. Selain itu, bahasa yang digunakan oleh guru terlalu tinggi sehingga siswa
kurang dapat memahami materi pelajaran yang sedang disampaikan. Kemudian dari
hasil wawancara dengan beberapa siswa, mereka mengalami kesulitan dalam
mengerjakan soal-soal ulangan. Menurut siswa, soal ulangan yang dibuat oleh guru
tidak sesuai dengan materi yang telah disampaikan. Selain itu, meskipun guru telah
menggunakan media pembelajaran dengan LCD dan animasi interaktif dalam proses
pembelajaran, tetapi hal itu masih belum bisa membuat siswa benar-benar memahami
materi pelajaran karena guru menyampaikan materi terlalu cepat yang justru sering
membuat siswa menjadi bingung.
Permasalahan yang terjadi di kelas VII B SMP Negeri 4 Jember ini perlu
diberikan solusi. Salah satu alternatif solusi adalah dengan menerapkan model
pembelajaran Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan
Permainan Ular Tangga untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Ketuntasan Hasil
Belajar IPA (Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Jember Tahun Ajaran 2014-2015).
Model Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan
Permainan Ular Tangga terdiri dari empat fase yang terorganisir dengan baik, yaitu
penomoran (numbering), mengajukan pertanyaan (questioning), berpikir bersama
(head together) dan menjawab (answering). Keteraturan tahapan dalam model
pembelajaran Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan
Permainan Ular Tangga sangat mengupayakan agar siswa dapat berperan aktif sebab
siswa diajak untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan
Permainan Ular Tangga pada pelajaran IPA siswa kelas VII B SMP Negeri 4 Jember
tahun pelajaran 2014/2015.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dimana setiap siklus
terdiri dari 2 pertemuan penyampaian materi dan satu kali tatap muka untuk tes
evaluasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi,
wawancara, tes, dan dokumentasi. Pengambilan data dilaksanakan di SMP Negeri 4
Jember, dimulai pada tanggal 17 November 2014 sampai tanggal 1 Desember 2014.
Subyek penelitian adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 4 Jember dengan jumlah
siswa 36 siswa, terdiri atas 14 laki-laki dan 22 perempuan. Data yang diambil adalah
aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa. Data peningkatan aktivitas belajar siswa
didapat dari hasil observasi dengan aktivitas yang diamati antara lain memperhatikan
penjelasan guru, mencatat/menulis, mengerjakan LKS, bertanya, menjawab dan
melakukan diskusi kelompok dari kegiatan pra siklus hingga siklus 2. Sedangkan
peningkatan hasil belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan hasil ulangan
harian pada kegiatan pra siklus dengan hasil ulangan harian tiap akhir siklus.
Berdasarkan hasil observasi pada saat proses pembelajaran menunjukkan
bahwa aktivitas belajar siswa, yaitu pada pra siklus memiliki persentase aktivitas
belajar siswa klasikal 51% dengan kriteria kurang aktif, pada siklus 1 memiliki
persentase klasikal 66,74% dengan kriteria cukup aktif dan pada siklus 2 memiliki
persentase klasikal 72,53% dengan kriteria cukup aktif. Peningkatan rata-rata
persentase dari pra siklus ke siklus I sebesar 15,74%, dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar
5,79% dan peningkatan dari pra siklus ke siklus 2 adalah sebesar 21,53%.
Hasil belajar aspek kognitif yang didapatkan dari data ulangan harian akhir
siklus menunjukkan bahwa pada pra siklus memiliki persentase ketuntasan belajar
siswa secara klasikal sebesar 25%, siklus 1 memiliki persentase 38,88% dan siklus 2
memiliki persentase sebesar 83,33%. Peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar
siswa dari pra siklus ke siklus 1 sebesar 13,88%, dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar
44,45% dan peningkatan dari pra siklus ke siklus 2 adalah sebesar 58,33%.
Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa pelaksanaan model
cooperative learning tipe Numbered Head together (NHT) dengan permainan ular
tangga dalam pembelajaran IPA di SMP Negeri 4 Jember dapat diterapkan sebagai
alternatif model pembelajaran IPA di sekolah untuk meningkatkan proses
pembelajaran.