NOVEL" PEREMPUAN DI TITIK NOL" KARYA NAWAL EL SADAWI DALAM PERSPEKTIF GENDER
Abstract
Karya sastra menggambarkan kenyataar dalarn kehiduran bennasyarakat. Gender rnerupakan kenyataan yang ada dalarn masyarakat, tidak dapat dipungkiri ternyata dalam kehidupan bermasyarakat terdapat ketidakadilan-ketidakadilan
•yang menitikberatkan pada kaum perernpuan. Jadi genderpun terdapat dalam karya sastra yang notabene adalah bagian dari sosial budaya masyarakat. Salah satu karya sastra adalah novel. Wolf ( dalam Tarigan, 1984:118) mengatakan novel merupakan sebuah gambaran kehidupan yang direnungkan dan dilukiskan dalam bentuk tertentu seperti pengaruh, ikatan, kehancuran dan gerak gerik kehidupan rnanusia. Berdasarkan latar belakang di atas masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: cc Bagaimanakah Persepektif gender khususnya manifestasi ketidakadilan gender dalam Novel "Perempuan di Titik Nol" karya Nawal El Sadawi?".
Untuk memecahkan permasalahan tersebut digunakan analisis gender khususnya manifestasi ketidakadilan . Analisis ini dilakukan setelah dicapai mak.na intrinsik yang membangunnya yaitu dengan analisis struktural. Adapun pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancangan dan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah Novel PDTN yang didapat kutipan dalam paragraf, kalimat dan dialog para tokoh.
Berdasarkan hasil analisis unsur-unsur intrinsik dan persepektif gender
dalam Novel PDTN dapat tarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Unsur iotrinsik adalah tema yang terdapat dalam novel PDTN yaitu ketidakadilan terhadap kaum perempuan yang disebabkan gender rnereka, latar keseluruhan cerita tersebut di Mesir, tokoh & penokohan dalam diri Firdaus digambarkan sebagai seorang yang tabah, kuat, berani, dan cerdas, sedangkan konf1ik yang terdapat dalarn novel PDTN yaitu konflik internal dan ekstemal. 2) Perspektif gender yang terdapat dalam novel PDTN adalah ketidakadilan gender yaitu adanya proses pemiskinan ekonomi, anggapan tidak penting dalam pengambilan kebijakan ataupun keputusan, adanya pelabelan negatif, kekerasan baik secara fisik rnaupun non fisik serta beban kerja lebih banyak terhadap perempuan yaitu Firdaus.
Dari deskripsi di atas; diharapkan pembaca dan penggemar sastra dapat
menggunakannya sebagai bahan kajian berbagai kegiatan apresiasi Jan penulisan karya sastra,disarankan pengajar, supaya rnemberikan penjelasan dan pemahaman tentang gender kepada peserta didik sehingga dapat berpikir kreatif dan peka terhadap 1ingkungan sehingga tidak ada bias gender dalam dunia pendidikan, diharapkan kaum perempuan mampu berproses di publik maupun domestik dalam lingkungan masyarakat sesuai kompetensinya, diharapkan laki-laki belajar lebih menghargai perbedaan dan persarnaan hak maupun derajat sosial, sehingga mempunyai kesadaran tentang kesetaraan gender sehingga tidak akan ada lagi bias gender dalam ~ehidllpan sosial masyarakat.