ISTILAH-ISTILAH DALAM PERMAINAN TRADISIONAL PADA MASYARAKAT MADURA DI KABUPATEN SITUBONDO (SUATU TINJAUAN SEMANTIK DAN ETIMOLOGI)
Abstract
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang mempunyai makna (definisi) tertentu dalam bidang pemakaian. Istilah-istilah permainan tradisional pada masyarakat Madura di Kabupaten Situbondo yang digunakan oleh masyarakat Madura di Kecamatan Sumbermalang Kabupaten Situbondo berfungsi untuk mempermudah komunikasi antaranak-anak dalam lingkungan atau masyarakat dalam melakukan permainan tradisional.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk-bentuk makna istilah-istilah permainan tradisional pada masyarakat Madura. Dalam penelitian ini digunakan tiga tahap penelitian, yaitu: (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap penyajian hasil analisis data. Metode penyediaan data dan teknik dalam penelitian ini melalui cara wawancara yang dilengkapi dengan metode simak. Metode wawancara atau metode cakap yang dilakukan peneliti adalah kontak percakapan yang dilakukan peneliti dengan berdasarkan pada instrumen penelitian yang terstruktur. Metode simak teknik dasarnya adalah teknik sadap. Teknik lanjutan metode simak adalah teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) yang diikuti dengan teknik lanjutan berupa teknik catat.
Tahap yang kedua adalah tahap analisis data yaitu metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau lisan dari masyarakat bahasa. Berkaitan dengan hal tersebut, data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka dengan rumus-rumus statistik melainkan berupa kata-kata atau deskripsi tentang sesuatu. Metode deskriptif adalah metode yang bertujuan membuat deskripsi, membuat gambaran, lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti (Djajasudarma, 1993:8). Metode deskriptif digunakan untuk
memaparkan data yang diperoleh langsung dari objek penelitian yaitu hasil dari percakapan yang digunakan oleh masyarakat Madura di Kabupaten Situbondo. Tujuan utama penggunaan bersifat deskriptif yaitu untuk menggambarkan fakta secara sistematis dan karakteristik dari objek dan subjek yang diteliti secara tepat.
Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah tahap penyajian analisis data yaitu dengan metode formal dan informal. Metode formal digunakan untuk mendeskripsikan lambang-lambang sebagai transkripsi tuturan, seperti lambang “[...]” yaitu kurung siku sebagai tanda transkripsi fonetis. Metode informal digunakan untuk mempermudah penulis dalam menganalisis data, dilanjutkan dengan pemaparan secara deskriptif dan terperinci istilah-istilah permainan tradisional pada masyarakat Madura di Kabupaten Situbondo.
Dalam penelitian ini dibahas bentuk dan makna serta asal-usul bentuk istilah dalam bidang permainan tradisional pada masyarakat Madura Kabupaten Situbondo. Dari istilah-istilah yang telah dianalisis, dihasilkan beberapa istilah yang diklasifikasi berdasarkan bentuk, makna dan asal-usul istilah. Berdasarkan bentuknya, ditemukan beberapa istilah berupa nomina, verba, ajektiva dan frasa. Istilah-istilah berupa nomina terdiri atas nomina dasar, nomina turunan, nomina tempat, dan nomina kuantitas dan penggolong. Istilah-istilah berupa verba berdasarkan bentuknya diklasifikasi atas verba asal dan verba turunan. Berdasarkan ada tidaknya nomina yang mendampinginya, verba diklasifikasi atas verba transitif, dan verba intransitif, sedangkan berdasarkan maknanya, dihasilkan istilah berupa verba kausatif.
Secara semantik, istilah-istilah yang digunakan dalam permainan tradisional bermakna khusus, bermakna deskriptif, dan bermakna referensial. Beberapa istilah ada yang berupa istilah BM, BI, B Ing, B Arab. Istilah yang berupa istilah BM seperti blikèr, dan lèker, BI seperti karèt dan lobâng, B Ing seperti bikel, dan B Arab seperti nas.