OPTIMASI KOMPOSISI TITANIUM DIOKSIDA DAN ASAM LAKTAT PADA KRIM TABIR SURYA KOMBINASI BENZOPHENONE-3 DAN OKTIL METOKSISINAMAT
Abstract
Sinar matahari diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi dan
penyehat kulit dan tulang. Selain efek menguntungkan tersebut, sinar matahari juga
mempunyai efek negatif yaitu adanya sinar UV A (320-400 nm) yang dapat
menyebabkan tanning dan sinar UV B (290-320 nm) yang menyebabkan sunburn.
Kulit mempunyai mekanisme pertahanan secara normal yaitu dengan penebalan
stratum korneum, pengeluaran keringat, dan pigmentasi. Pemejanan sinar matahari
yang cukup lama perlu perlindungan buatan seperti tabir surya.
Mekanisme tabir surya dibagi menjadi dua yaitu penyerap kimia dan
pengeblok fisika. Bahan penyerap kimia yang digunakan adalah benzophenone-3 dan
oktil metoksisinamat, sedangkan bahan pengeblok fisik yang digunakan adalah
titanium dioksida karena bersifat fotostabil untuk melindungi oklusi tubuh lebih besar
dibanding zink oksida.
Efektivitas tabir surya (SPF) dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah pH. Semakin asam pH sediaan diharapkan semakin efektif sediaan
tersebut. Pada penelitian ini digunakan asam laktat sebagai acidifying agent. Produk
di pasaran masih jarang mengkombinasikan fisikal bloker dengan AHA. Optimasi
diperlukan untuk mengetahui komposisi titanium dioksida dan asam laktat yang tepat.
Metode optimasi yang digunakan pada penelitian ini adalah desain faktorial.
Penelitian ini menggunakan dua level faktor berdasarkan rancangan desain
faktorial, sehingga didapatkan empat rancangan formula. Sediaan dibuat dalam basis
vanishing cream. Evaluasi sediaan krim yang dilakukan adalah organoleptis
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]