TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM POSTER IKLAN LAYANAN MASYARAKAT POLRES JEMBER
Abstract
Bahasa sebagai alat komunikasi dapat dibedakan menjadi dua ragam yaitu
lisan dan tulis. Salah satu ragam tulis yang banyak ditemui dalam masyarakat adalah
kalimat dalam poster iklan layanan masyarakat Polres Jember. Kalimat dalam poster
merupakan tuturan tertulis yang mempunyai maksud dan tujuan. Memahami maksud
dalam kalimat tidak terlepas dari ilmu pragmatik. Pragmatik adalah cabang ilmu
yang mempelajari maksud suatu tuturan. Salah satu kajian dalam pragmatik adalah
tindak direktif. Direktif dimaknai dengan jenis tindak tutur yang dipakai oleh penutur
untuk menyuruh orang lain untuk malakukan sesuatu. Alasan dipilihnya poster
sebagai objek penelitian disebabkan poster merupakan tuturan tertulis yamg
mempunyai maksud dan tujuan.
Berdasarkan alasan yang telah dikemukakan, penelitian ini mengangkat
permasalaan (1) jenis tindak direktif apa sajakah yang terdapat dalam poster iklan
layanan masyarakat Polres Jember, (2) makna imperatif apa sajakah yang terdapat
pada tindak direktif poster iklan layanan masyarakat Polres Jember.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
(1) jenis tindak direktif dalam poster iklan layanan masyarakat Polres Jember, (2)
makna imperatif pada tindak direktif poster iklan layanan masyarakat Polres
Jember.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Jenis penelitian
adalah deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik
dokumentasi. Tahap penganalisisan data merupakan bagian yang sangat penting
dalam penelitian. Analisis data dilakukan dengan beberapa tahap yaitu seleksi data,
pengkodean data, klasifikasi data dan pendeskripsian data.
Simpulan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat lima jenis tindak
direktif yang ditemukan dalam poster iklan layanan masyarakat Poles Jember.
Keempat jenis itu adalah requesitif, requiremen, prohibitif, permisif dan advisoris.
Penanda pada tuturan ditemukan diberbagai tuturan dalam poster antara lain
gunakan, nyalakan, hubungi, aktifkan, jangan, mohon, silahkan dan waspadalah.
Sebagian besar data ditemukan berjenis advisoris. Selanjutnya untuk makna
imperatif ditemukan delapan makna yaitu perintah, permohonan, imbauan, ajakan,
mengizinkan, larangan, harapan, dan anjuran. Sebagian besar data yang ditemukan
menunjukan makna imperatif larangan.
Saran yang dapat diberikan berdasar penelitian yang diperoleh, yaitu (1) bagi
peneliti lainya diharapkan penelitian ini dapat menjadi sebagai inspirasi untuk
meneliti poster dengan kajian yang berbeda. (2) bagi guru Bahasa Indonesia
diharapkan menggunakan hasil penelitian ini sebagai pengayaan materi ajar.