Show simple item record

dc.contributor.advisorSudarti
dc.contributor.advisorSubiki
dc.contributor.authorRetnowati, Nova
dc.date.accessioned2016-01-22T03:55:05Z
dc.date.available2016-01-22T03:55:05Z
dc.date.issued2016-01-22
dc.identifier.nim070210192115
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71997
dc.description.abstractIPA pada hakiatnya merupakan proses dan produk tentang pengkajian gejala alam. Sehingga untuk menguasai fisika tidak cukup hanya diperoleh dengan cara belajar buku dan sekedar mendengarkan dari pihak lain. Dalam proses pembelajaran siswa lebih condong menghafal dan hanya mendengarkan penjelasan tanpa dituntut untuk memahami dan mengembangkan informasi yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pembelajaran IPA masih di dominasi dengan kegiatan belajar mengajar lebih berpusat pada guru. Guru menjelaskan IPA hanya menekankan pada produk dan sedikit proses. Model Problem based learning merupakan salah satu bentuk perubahan pola pikir dari teacher centered menuju students centered. Model ini merupakan inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Pemecahan model Problem Based Learning akan berjalan dengan efektif jika penerapan pembelajaran berpusat pada kegiatan peserta didik yaitu dengan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memecahkan permasalahan (kontekstual), menumbuhkan pemikiran reflektif, membantu perkembangan dan keterlibatan aktif diri siswa dalam proses belajar. Kemampuan berfikir merupakan salah satu modal yang harus dimiliki siswa sebagi bekal ilmu pengetahuan dan teknologi dalm masa sekarang. Kemampuan berfikir kritis sangat penting untuk mengembangkan kemampuan berfikir lainya, yaitu kemampuan untuk membuat keputusan dan penyelesaian masalah Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU nomor 20 tahun 2003; PP nomor 19 tahun 2005). Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang merupakan lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dikembangkan pada tahun 2004 lalu, yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu Daerah penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 13 Jember, Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling area, Sebelum pengambilan sampel terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas dengan Anova (Analisis of Variance) dengan menggunakan SPSS 16. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIIB dan VIID yang ditentukan dengan metode cluster random sampling. Analisis data peningkatan kemampuan berfikir kritis dianalisis menggunakan uji normalitas dan uji T dengan menggunakan SPSS 16 dan hasil belajar siswa dianalisis dengan Independent Samples T-Test pada SPSS 16. Uji hipotesis kedua untuk mengkaji hasil belajar IPA siswa, berdasarkan analisis hasil statistik Independent-Sample T-test menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar IPA kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Dengan demikian Model pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) berbasis Kurikulun 2013 berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VII di SMP. Hal ini ditunjukkan dengan Sig.(1-tailed)= 0,075 (p < 0,05) yang ternyata signifikan. Hasil penelitian dan analisis data uji statistik hasil belajar IPA menggunakan SPSS 16.00 Berdasarkanen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectProblem Based Learningen_US
dc.subjectKurikulum 2013en_US
dc.subjectHasil Belajar Dan Berfikir Kritis Siswaen_US
dc.titlePENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMPen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record