dc.description.abstract | Beton adalah campuran dari agregat halus dan kasar dengan semen yang
dipersatukan oleh air dalam perbandingan tertentu. Agregat kasar yang digunakan
berupa batu pecah dengan spesifikasi tertentu yang merupakan hasil mesin pemecah
batu (Stone Crusher). Agregat halus terdiri dari pasir atau pengayakan batu pecah
yang memenuhi spesifikasi sebagai campuran pada beton. Bahan tambah yang ada
diantaranya adalah abu terbang (Fly Ash) yang bisa diperoleh dari sisa hasil proses
pembakaran batubara yang keluar dari tungku pembakaran. Penelitian ini
menggunakan material pasir Lumajang dengan penambahan Abu Terbang (Fly Ash)
dengan kadar 0% dan 10% dari berat total semen untuk meningkatkan kuat tekan
beton. Tujuan penelitian dengan menggunakan bahan tambah Fly Ash dengan kadar
0% dan 10% yaitu untuk mendapatkan angka konversi yang baru sebagai
perbandingan dengan angka konversi yang sudah ada dan untuk pembanding konversi
umur beton dari Peraturan Beton Indonesia, 1971. Manfaat dari pengujian ini
diharapkan dapat menambahkan wacana untuk faktor konversi umur yang terdapat
pada peraturan PBI’ 1971 (Peraturan Beton Indonesia 1971) sebagai acuan
pelaksanaan di lapangan.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Struktur Universitas Jember pada
bulan Juli 2010 sampai bulan Agustus 2010. Bahan yang digunakan pada penelitian
ini adalah agregat kasar, agregat halus, semen PPC, dan Fly Ash 10%. Penelitian
menggunakan proporsi campuran untuk setiap perlakuan 12,95 kg semen, 24,56 kg
agregat halus, 40,07 kg agregat kasar, 6,87 liter air, dan 1,29 kg Fly Ash. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa Fly Ash dengan kadar 10% lebih baik daripada beton
dengan kadar Fly Ash 0% atau beton normal. Dari hasil analisa yang diperoleh,
bahwa hasil uji angka konversi untuk beton dengan menggunakan Fly Ash adalah
umur 3 hari 0,57, 7 hari 0,7, 14 hari 0,78, 21 hari 0,95, dan umur 28 hari 1. Dan hasil
uji konversi Beton Normal yaitu 3 hari 0,6, 7 hari 0,73, 14 hari 0,86, 21 hari 0,96, dan 28 hari 1. | en_US |