dc.description.abstract | Media pembelajaran adalah suatu bagian yang integral dari proses pendidikan.
Setiap guru yang profesional harus menguasai itu menjadi suatu aspek yang penting.
Aspek ini telah berkembang sedemikian rupa berkat kemajuan ilmu dan teknologi dan
perubahan sikap masyarakat, maka bidang ini telah ditafsirkan secara lebih luas dan
mempunyai fungsi yang lebih luas pula serta memiliki nilai yang sangat penting
dalam dunia pendidikan di sekolah.
Alat, metode dan teknik pembelajaran yang digunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses
pendidikan dan pengajaran di sekolah. Menurut Sudjana dan Riva’i (1989: 11)
berpendapat bahwa penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi kualitas
belajar siswa. Pembelajaran biologi hendaknya mempertimbangkan media
pembelajaran yang digunakan sebagai alat ajar.
Menurut Sudjana dan Riva’i (1991: 97-138) media komputer mempunyai
kelebihan yaitu dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Warna, musik dan
grafik animasi dapat menambah kesan realistik, dapat diprogram melengkapi suasana
sikap yang lebih positif terutama berguna bagi siswa yang lamban. Melalui perangkat
lunak (software) dan perangkat keras (hardware) dari komputer, kita dapat membuat
suatu media pembelajaran, salah satunya adalah media animasi.
Animasi memiliki makna menggerakkan obyek agar menjadi hidup (Gora,
2004: 1-2). Kemajuan teknologi, guru dalam proses belajar mengajar memberikan
informasi kepada siswa mulai menggunakan komputer tidak lagi menggunakan
metode ceramah. Kenyataan di sekolah pada umumnya proses belajar mengajar masih didominasi oleh metode konvensional yang menyebabkan siswa pasif (Karuru,
2003:789). Upaya untuk mengatasi kondisi tersebut perlu diadakan pembelajaran
yang menyenangkan, efektif dan interaktif yaitu dengan menggunakan alat bantu
berupa media animasi flash.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media
animasi flash terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X MAN 1 Jember. Penelitian
ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Proses tabulasi data dilaksanakan dengan
observasi mengajar, dokumentasi, tes hasil belajar kognitif biologi siswa yang berupa
test, angket motivasi sebagai data pendukung saja, wawancara guru maupun siswa
terhadap penggunakan media animasi flash. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan ANAVA untuk menguji homogenitas dan analisis uji Anova yang
dilanjutkan uji LSD terhadap data nilai kognitif, pada angket motivasi di analisis
menggunakan uji frequencies.
Berdasarkan hasil analisis data terhadap hasil postest siswa yang telah
dilakukan penelitian dapat diketahui bahwa besarnya Fhitung sebesar 15,85. Nilai Ftabel
dengan df pembilang 1 dan df penyebut 70 dan taraf signifikansi 0,05 adalah 3,98
maka didapatkan, maka Fhitung > Ftabel (15,85> 3,98), maka H0 ditolak (Alhusin, 2003
: 112) atau dengan kata lain kedua media memberikan pengaruh yang berbeda
terhadap nilai belajar biologi siswa pada pokok bahasan virus tahun ajaran
2009/2010. Hasil perhitungan efektivitas relatif penggunaan media animasi flash
terhadap media charta adalah sebesar 18,2%.
Berdasarkan hasil analisis frequencies angket motivasi siswa sebagai data
pendukung menunjukkan bahwa kelas yang menggunakan media animasi flash
memiliki motivasi yang lebih besar terhadap siswa dibandingkan kelas yang
menggunakan media charta.
Perbedaan tingkat motivasi terhadap media pembelajaran yang digunakan ini
diduga mempengaruhi terhadap hasil belajar, yaitu kelas eksperimen lebih tinggi
daripada kelas kontrol. | en_US |