NILAI KULTURAL PUJIAN SALAT LIMA WAKTU DALAM MASYARAKAT JAWA DI SONGGON-BANYUWANGI
Abstract
Pujian adalah doa maupun ucapan syukur kepada Tuhan yang berisi nasihat dan
peringatan kepada manusia yang dilantunkan dengan menggunakan media bahasa
Jawa dan bercampur dengan bahasa Arab yang dilagukan dalam pembacaannya
sebelum salat berjamaah di surau maupun di masjid. Sebagai tradisi lisan, pujian salat
lima waktu mempunyai nilai luhur, di antaranya adalah nilai kultural. Nilai kultural
yang dikaji dalam pujian salat lima waktu di antaranya adalah nilai religiusitas, nilai
kehidupan pribadi, dan nilai sosial, serta fungsi pujian salat lima waktu. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) nilai religiusitas pujian salat lima
waktu dalam masyarakat Jawa di Songgon-Banyuwangi, 2) nilai kehidupan pribadi
dalam pujian salat lima waktu dalam masyarakat Jawa di Songgon-Banyuwangi, 3)
nilai sosial dalam pujian salat lima waktu dalam masyarakat Jawa di Songgon-
Banyuwangi, 4) fungsi pujian salat lima waktu dalam masyarakat Jawa di Songgon-
Banyuwangi.
Pendekatan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah kualitatif.
Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, rekam, observasi,
wawancara, transkripsi, penerjemahan, analisis data dan triangulasi. Sedangkan
analisis data menggunakan teknik deskriptif-interpretatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam pujian salat lima waktu
terdapat nilai luhur, yaitu nilai kultural. Nilai kultural tersebut antara lain nilai
religiusitas, nilai kehidupan pribadi, dan nilai sosial. Nilai religiusitas meliputi: (1)
xv
keimanan manusia terhadap Tuhan, (2) keteringatan manusia terhadap sifat Tuhan,
(3) ketaatan manusia terhadap firman Tuhan, dan (4) kepasrahan manusia terhadap
kekuasaan Tuhan.