PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA DI KOPERASI UNIT DESA (KUD) “MAREM” DESA SERUT KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2013
Abstract
Koperasi sebagai lembaga keuangan berfungsi sebagai lembaga yang
memberikan dana pinjaman untuk pengembangan usaha pedagang kecil. Usaha
pedagang kecil dapat berkembang jika ditunjang dengan modal yang cukup. Salah
satu ciri umum yang melekat pada pedagang kecil adalah permodalan yang masih
lemah. Padahal modal merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung
peningkatan volume penjualan pedagang kecil itu sendiri. Pada kalangan ekonomi
lemah (pedagang kecil) ini biasanya terdapat masalah yaitu kekurangan modal,
sehingga seringkali mengalami hambatan dan kesulitan dalam meningkatkan volume
penjualannya.
KUD “MAREM” merupakan koperasi unit desa yang berlokasi di Desa Serut
Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Unit usaha yang ditumbuh kembangkan oleh
KUD “MAREM” ada 4 (empat) yaitu unit pupuk, unit waserda, unit listrik dan unit
simpan pinjam yang mana keempat unit usaha itu masih tetap berjalan sampai saat
ini. Pelatihan pernah dilakukan tahun 2011-2013 oleh Kecamatan Panti bekerjasama
dengan Dinas Perkoperasian Jember dan dari hasil pelatihan itu pendapatan pada
KUD “MAREM” yaitu terjadi peningkatan secara signifikan.
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah adakah pengaruh pelatihan terhadap pengembangan usaha di KUD
“MAREM” Kecamatan Panti Kabupaten Jember Tahun 2013. Tujuan yang ingin
dicapai yaitu untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap pengembangan usaha
pada KUD “MAREM” Kecamatan Panti Kabupaten Jember Tahun 2013. Hasil
penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatakan usaha dan pendapatan yang ada di KUD “MAREM” melalui adanya pelatihan.
Responden penelitian adalah karyawan KUD “MAREM” yang berjumlah 15 orang.
Penentuan responden penelitian menggunakan metode purposive sampling. Penelitian
ini menggunakan data primer berupa jawaban dari angket penelitian yang diperoleh
dari responden.
Hasil analisis koefisien determinasi diperoleh angka Rsquare sebesar 0,921
menunjukkan bahwa pengaruh pelatihan sebesar 92,1% terhadap peningkatan volume
perkembangan usaha di KUD MAREM 2013 sangat besar, sehingga hipotesis yang
menyatakan bahwa variabel pelatihan berpengaruh terhadap volume perkembangan
usaha diterima. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume
perkembangan usaha di KUD MAREM tahun 2013. Hal ini bisa dilihat dari besarnya
R2 hitung (koefisien determinasi) dan juga bisa dilihat dari koefisien korelasi yang
hubunganya yang sangat kuat.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyampaikan saran sebagai
berikut: (1) bagi anggota, khususnya karyawan KUD MAREM hendaknya mengikuti
pelatihan perkoperasian tidak hanya di Kabupaten Jember tapi dalam skala provinsi
ataupun nasional sehingga wawasan yang diperoleh dari pelatihan tersebut semakin
meningkatkan volume perkembangan usaha. (2) bagi KUD MAREM, adanya
motivasi pada karyawan dengan turut serta aktif di berbagai pelatihan perkoperasian.