dc.description.abstract | Penerapan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dapat membuat siswa aktif dan berpikir kreatif dalam proses belajar mengajar, karena siswa diberi kesempatan untuk menemukan, mengkonstruksi ide-ide matematika berdasarkan pada pengalaman mereka, serta menerapkan kembali konsep-konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa. Dalam penelitian ini siswa diberikan kebebasan dalam menggunakan dunia nyata yaitu roti dan biskuit untuk menemukan konsep pecahan, kreatifitas siswa ini danat terlihat dari model potongan biskuit dan roti yang beraneka ragam sesuai dengan ide dan cam mereka sendiri. Ada lima karakteristik matematika realistik, yaitu menggunakan dunia nyata, menggunakan model-model, menggunakan prochdai dan konstruksi oleh siswa, menggunakan interaktif dan keterkaitan unit belajar. Beberapa permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana penerapan pembelajaran matematika realistik, bagaimana aktivitas siswa dan guru, serta bagaimana ketuntasan hasil belajar siswa pada pencrapan pembelajaran matematika realistik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran matematika realistik, mengetahui aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung, dan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa setelah pembelajaran matematika realistik pada pokok bahasan pecahan.
Penelitian ini dilakukan di SDN Prajekan Kidul 01 Bondowoso pada hari Kamis 8 Februari 2007, Senin 12 Februari 2007, Rabu 14 Februari 2007, Kamis 15 Februari 2007, Senin 19 Februari 2007, dan Rabu 21 Februari 2007. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV semester genap SDN Prajekan Kidul 01 Bondowoso tahun ajaran 2006 / 2007. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan metode wawancara, sedangkan data yang dikumpulkan adalah berupa aktivitas siswa selama pembelajaran, hasil wawancara dan hasil tes.
Hasil yang diperoleh dart penelitian ini antara lain siswa menyukai pembelajaran matematika realistik, masing-masing aktivitas mengalami peningkatan Hari setiap pertemuan, kecuali aktivitas siswa dalam matematisasi konseptual yang mengalami penurunan dart pertemuan I ke pertemuan II dan III. Hal ini disebabkan karena pada pertemuan II dan III siswa mengalami kesalahan dalam memotong roti, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam membandingkan roti tersebut. Kesalahan ini disebabkan karena siswa terburu-buru dalam memotong roti tanpa teliti dalam membaca perintah / petunjuk dalam LKS. Tetapi setelah siswa belajar dari kesalahannya sendiri dan setelah guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk lebih teliti dan berhati-hati maka akhirnya siswa mampu untuk menyelesaikan kegiatan dalam LKS tersebut dengan benar. Aktivitas siswa yang paling menonjol dan mengalami peningkatan adalah aktivitas siswa dalam diskusi dan interaksi, hal ini menunjukkan bahwa dalam pertemuan II dan III, siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran yang diterapkan, yaitu belajar kelompok. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran maternatika dengan menggunakan pendekatan matematika realistik mendapat respon yang positif dart siswa walaupun masih ada siswa yang kurang aktif, hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan etika berdiskusi, siswa malu bertanya, dan takut salah. Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung berada pada katagori baik dengan rata-rata persentase aktivitas siswa mencapai 86,78 %. Proses ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 86,21 %. | en_US |