dc.description.abstract | Soal-soal latihan yang terdapat dalam buku teks matematika umumnya belum
terklasifikasi tingkat kognitifnya sehingga mengakibatkan siswa mengalami kesulitan
dalam mengerjakan soal karena soal-soal tidak diurut sesuai dengan tingkat kesulitan
pertanyaan pada soal. Oleh karena itu perlu diadakan pengklasifikasian tingkat kognitif
pertanyaan. Soal-soal yang telah terklasifikasi pertanyaannya sesuai dengan tingkat
kognitif akan memudahkan guru dalam memilih soal. Siswa akan mengerjakan secara
bertahap soal-soal, dari yang termudah hingga yang tersulit. Selain itu, soal-soal yang
pertanyaannya telah terklasifikasi tingkat kognitifnya akan memudahkan guru untuk
mengetahui tingkat kognitif yang dicapai oleh siswanya
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan
Februari 2015. Penelitian ini dimulai dengan memilih secara acak soal latihan yang
terdapat pada keseluruhan latihan soal, kemudian dilanjutkan dengan mengklasifikasi
dan menganalisis soal berdasarkan tingkat proses kognitif dan tingkat pengetahuan.
Klasifikasi dan analisis soal berpedoman pada indikator taksonomi Bloom yang telah
direvisi. Klasifikasi dan analisis pertama dilaksanakan pada awal bulan Februari dan
selanjutnya hasil analisis akan diverifikasi oleh verifikator. Ketika terdapat perbedaan
klasifikasi dan analisis pada hasil kerja verifikator, maka dilakukan diskusi hingga
memperoleh kesepakatan bersama.
Pada penelitian ini, analisis data yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan
isi dokumen secara objektif dan sistematis melalui pendekatan kuantitatif. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini berupa bilangan yang merupakan hasil perhitungan
melalui suatu proses untuk mendapatkan persentase. Hasil klasifikasi menunjukkan
bahwa soal pada buku teks matematika SMP/MTs kelas VIII kurikulum 2013 semester
ix
1 tersebar dalam tingkat proses kognitif mengingat (C1) sebanyak 6 (9,68%) butir soal,
memahami (C2) sebanyak 27 (43,55%) butir soal, menerapkan (C3) sebanyak 24
(38,71%) butir soal, menganalisis (C4) sebanyak 3 (4,84%) butir soal, mengevaluasi
(C5) sebanyak 2 (3,23%) butir soal, dan menciptakan (C6) sebanyak 0 (0%) butir soal.
Dari data tersebut memahami (C2) dan menerapkan (C3) merupakan tingkat proses
kognitif yang paling banyak digunakan. Hal ini dikarenakan pada siswa SMP usia 13-
15 tahun merupakan peralihan dari cara belajar konkret (SD) ke cara belajar abtraksi
(SMA), sehingga tingkat menerapkan merupakan tingkat proses kognitif yang harus
dilalui dan dikuasai siswa pada waktu SMP agar dapat melanjutkan ke tingkat proses
kognitif tingkat tinggi.
Hasil klasifikasi menunjukkan bahwa soal pada buku teks matematika
SMP/MTs kelas VIII kurikulum 2013 semester 1 tersebar dalam tingkat pengetahuan
prosedural (P3) sebanyak 41 (66,13%) butir soal, faktual (P1) sebanyak 12 (19,35%)
butir soal, konseptual (P2) sebanyak 9 (14,52%) butir soal, dan metakognitif sebanyak
0 (0%) butir soal.
Berdasarkan data tersebut tingkat pengetahuan prosedural (P3) merupakan
tingkat kognitif yang paling banyak digunakan, dengan persentase diatas 50% ,
setengah lebih total soal menggunakan tingkat pengetahuan prosedural. Soal pada buku
teks matematika SMP/MTs kelas VIII kurikulum 2013 semester 1 lebih menekankan
bagaimana suatu teknik, metode atau langkah-langkah atau prosedur dalam
menyelesaikan suatu permasalahan matematika. Hal ini sesuai dengan banyaknya
tingkat proses kognitif memahami dan menerapkan yang terdapat pada soal yang
cenderung menggunakan tingkat pengetahuan prosedural untuk menyelesaikan soalsoal
tersebut. | en_US |