dc.description.abstract | Ilmu pengetahuan alam merupakan mata pelajaran yang materinya sangat
dekat dengan lingkungan kehidupan siswa. Materi dalam mata pelajaran IPA
seharusnya mudah dipahami siswa karena berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Tetapi dalam kenyataannya
pembelajaran IPA belum sesuai yang diharapkan sehingga mempengaruhi
aktivitas dan hasil belajar siswa di sekolah. Berdasarkan uraian yang telah
dijelaskan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab rendahnya aktivitas dan
hasil belajar siswa khususnya pada pelajaran IPA di Sekolah Dasar salah satunya
strategi pembelajaran yang guru terapkan dalam mengajar di kelas. Berdasarkan
hasil observasi di SDN Pancakarya 01 Ajung Jember, diketahui bahwa dalam
kegiatan pembelajaran, guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab
dan penugasan kepada siswa untuk mengerjakan LKS yang disediakan oleh
sekolah tanpa menggunakan media apapun yang menunjang pembelajaran. Hal ini
menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep materi IPA yang
diajarkan. Pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran belajar tuntas
(mastery learning) menggunakan media video, siswa dapat memahami materi
pembelajaran secara maksimal, karena mastery learning mengajak siswa untuk
memahami materi secara tuntas dan memperoleh hasil yang baik pula dengan
didukung media video yang telah dipersiapkan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah peningkatan
aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri Pancakarya 01 – Ajung – Jember pada mata pelajaran IPA pokok bahasan proses daur air menggunakan strategi
pembelajaran belajar tuntas (mastery learning) menggunakan media video. Tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam
penerapan strategi pembelajaran belajar tuntas (mastery learning) menggunakan
media video pokok bahasan proses daur air pada siswa kelas V SD Negeri
Pancakarya 01 – Ajung – Jember.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pancakarya 01 dengan subjek
penelitian seluruh siswa kelas V yang berjumlah 38 siswa yang terdiri atas 18
siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Jenis penelitian yang digunakan adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sedangkan metode pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Penelitian ini
dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus dibagi menjadi satu pertemuan
dengan menerapkan strategi pembelajaran belajar tuntas (mastery learning)
menggunakan media video dalam pembelajaran IPA.
Pelaksanaan penerapan strategi pembelajaran belajar tuntas (mastery
learning) menggunakan media video pada siswa kelas V SDN Pancakarya 01
Ajung Jember berjalan lancar dan sesuai rencana. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa selama pembelajaran IPA melalui
penerapan strategi pembelajaran belajar tuntas (mastery learning) menggunakan
media video mengalami peningkatan. Persentase aktivitas belajar siswa secara
klasikal menunjukkan bahwa adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada
siklus I, aktivitas siswa secara klasikal berada pada kategori kurang aktif dengan
persentase 54,47%. Pada siklus II, aktivitas siswa meningkat menjadi 81,04%
dengan kategori sangat aktif. Peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II
sebesar 26,57%. Sama halnya untuk hasil belajar siswa juga mengalami
peningkatan dalam setiap pertemuannya. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus
I sebesar 62,68 meningkat sebesar 3,21 menjadi 65,89 pada siklus II. Jadi
peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 3,21.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan strategi pembelajaran
belajar tuntas (mastery learning) menggunakan media video dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V pokok bahasan proses daur air di SDN Pancakarya 01 Ajung Jember. Saran dari penelitian ini adalah guru selaku
pendidik hendaknya bersifat inovatif artinya selalu peka terhadap pembaharuan
khususnya pembaharuan dalam menggunakan strategi pembelajaran yang lebih
menarik minat siswa dalam belajar. | en_US |