dc.description.abstract | Fisika merupakan salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau
sains yang mempelajari peristiwa dan gejala-gejala yang terjadi di alam. Menurut
Trianto (2011 : 137) fisika merupakan salah satu cabang dari IPA dan merupakan
ilmu yang lahir dan berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan
masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan
kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep. Dapat dikatakan bahwa hakikat fisika
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses
yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan
hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting
berupa konsep, prinsip dan teori yang berlaku secara universal. Menurut Brockhaus
(dalam Arkundato, 2007:7.3), fisika adalah pelajaran tentang kejadian di alam yang
memungkinkan dilakukan penelitian dengan percobaan, pengukuran dan penyajian
matematis. Dengan demikian, dalam mempelajari fisika diperlukan penekanan pada
pemahaman, yaitu pemahaman konsep yang lebih dititikberatkan pada proses
terbentuknya pengetahuan melalui percobaan, pengukuran dan penyajian matematis.
Pembelajaran fisika merupakan suatu proses kegiatan belajar mengajar
tentang kejadian alam. Menurut Bektiarso (2000:11), hakikat mempelajari fisika
adalah membahas, mengkaji dan membuktikan adanya fakta dan asumsi tentang
gejala-gejala fisika. Sehingga dalam pembelajaran fisika siswa dituntut untuk
memahami dan mampu mengaplikasikan materi fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Artinya dalam pembelajaran fisika, siswa tidak hanya mendengarkan ceramah,
mengerjakan soal atau membaca buku teks saja, tetapi siswa dituntut dapat membangun pengetahuan dalam benak mereka sendiri dengan peran aktifnya dalam proses belajar mengajar. | en_US |