PENGARUH LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PIL ORAL KOMBINASI TERHADAP KECENDERUNGAN DEPRESI PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS SUMBERSARI JEMBER
Abstract
Pil Oral Kombinasi merupakan jenis kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon estrogen dan progesteron sintetis yang memiliki efektifitas tinggi bila diminum setiap hari. Pil oral kombinasi mengandung hormon estrogen yang berperan dalam regulasi releasing factor di hipotalamus serta melalui hipotalamus hipofisis estrogen menghambat pengeluaran folicel stimulating hormone (FSH) sehingga perkembangan dan proses pematangan folikel de Graff tidak terjadi. Progesteron memberikan umpan balik ke hipotalamus hipofisis sehingga pengeluaran LH tidak terjadi dan mengakibatkan hambatan pada proses ovulasi. Pil Oral Kombinasi (POK) terdiri atas tiga jenis yaitu monofasik, bifasik dan trifasik yang dibedakan berdasarkan dosisnya. Efek samping penggunaan POK berupa mual, muntah, perdarahan bercak, peningkatan berat badan serta gangguan suasana hati atau depresi.
Depresi merupakan suatu gangguan jiwa yang mengakibatkan penurunan kwalitas hidup seseorang yang sampai saat ini prevalensinya semakin meningkat. World Health Organization menyebutkan bahwa 17% pasien yang berobat ke dokter merupakan pasien dengan depresi dari ringan sampai berat. Prevalensi depresi di dunia diperkirakan sekitar 3%. Depresi dapat diartikan sebagai suatu gangguan yang terjadi pada alam perasaan seseorang yang ditandai dengan kesedihan yang berlebihan, kehilangan energi dan minat, serta merasa bersalah. Tanda lain dari depresi adalah perubahan aktivitas, kemampuan kognitif, bicara dan fungsi vegetatif (termasuk tidur, aktifitas seksual, dan ritme biologik yang lain). Kelainan organobiologik merupakan faktor predisposisi yang berkaitan dengan kelainan atau disregulasi pada metabolit amin biogenik. Gangguan hormonal seperti norepinefrin serotonin, dopamin, asetilkolin, histamin serta gangguan aktivitas hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) menjadi penting patofisiologi gangguan depresi.
Jenis penelitian yang digunakan bersifat analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita akseptor kontrasepsi pil oral kombinasi di Puskesmas Sumbersari. Sampel yang diambil harus memenuhi kriteria inklusi yaitu wanita akseptor KB Pil Oral Kombinasi di Puskesmas Sumbersari yang berusia 20-35 tahun dan telah menikah serta bersedia menjadi sampel dalam penelitian dengan menandatangani Informed Concent. Kriteria Eksklusi pada penelitian ini adalah wanita akseptor KB Pil Oral Kombinasi di Puskesmas Sumbersari yang sebelumnya telah di diagnosis mengalami gangguan jiwa dan sedang mengidap penyakit kronis. Metode pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Besar sampel mengacu pada teoriRoscoe yaitu, “Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 – 500”. Instrumen penelitian menggunakan rekam medis dari akseptor KB untuk menentukan sampel, kuisioner HDRS (Hamilton Depression Rating Scale), dan Informed Concent. Analisis data menggunakan metode uji korelasi Spearman Rho dengan SPSS versi 20.
Pada penelitian ini diperoleh pengaruh lama penggunaan Pil Oral Kombinasi terhadap tingkat kecenderungan depresi memiliki nilai signifikansi p = 0,000 dimana nilai tersebut < 0,05. Koefisien korelasi dari kedua variabel tersebut sebesar 0,564. Pengaruh variabel usia terhadap tingkat depresi memiliki nilai signifikansi sebesar p = 0,192 dimana nilai tersebut >0,05. Koefisien korelasi dari kedua variabel tersebut sebesar 0,186. Pengaruh variabel tingkat pendidikan terhadap tingkat depresi memiliki nilai signifikansi sebesar p = 0,065 dimana nilai tersebut >0,05. Koefisien korelasi dari kedua variabel tersebut sebesar -0,260.
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lama penggunaan kontrasepsi pil oral kombinasi terhadap kecenderungan depresi. Koefisien korelasi anatar kedua variabel menunjukkan hasil positif sedang.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]