• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Pharmacy
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Pharmacy
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PENGARUH PERBANDINGAN MOLARITAS KOMPLEKS INKLUSI GLIBENKLAMID-β-SIKLODEKSTRIN TERHADAP PERSENTASE PELEPASANNYA

    Thumbnail
    View/Open
    Nikmatur Rohmah - 112210101044_Part1SDT.pdf (891.7Kb)
    Date
    2016-01-13
    Author
    Rohmah, Nikmatur
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Glibenklamid atau gliburid merupakan salah satu obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea generasi kedua yang digunakan untuk pengobatan diabetes mellitus tipe II. Berdasarkan Biopharmaceutical Classification System (BCS), glibenklamid termasuk dalam BCS kelas II yang berarti glibenklamid memiliki kelarutan rendah dan memiliki bioavailabilitas yang baik. Jika kelarutan suatu obat rendah, maka dapat mengakibatkan disolusinya jelek dan bioavailabilitas yang tidak terduga. Salah satu cara untuk meningkatkan kelarutan suatu bahan obat adalah pembentukan kompleks inklusi. Pembentukan kompleks inklusi dapat mengakibatkan perubahan sifat-sifat fisikokimia molekul obat seperti kelarutan, laju disolusi, reaktivitas kimia, dan konstanta disosiasinya. Pembentukan kompleks inklusi dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan siklodekstrin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan rasio molaritas pada pembentukan kompleks inklusi antara glibenklamid dengan β- siklodekstrin terhadap persentase pelepasan glibenklamid serta untuk mengetahui rasio molaritas glibenklamid dan β-siklodekstrin yang memberikan persentase pelepasan yang paling baik. Pembentukan kompleks inklusi dilakukan dengan metode netralisasi. Metode netralisasi ini didasarkan pada pengendapan senyawa inklusi dengan teknik netralisasi. Terdapat 4 formula dalam penelitian ini yaitu kompleks inklusi glibenklamid dan β-siklodekstrin dengan rasio molaritas 1:1 (F1), kompleks inklusi glibenklamid dan β-siklodekstrin dengan rasio molaritas 1:2 (F2), kompleks inklusi glibenklamid dan β-siklodekstrin dengan rasio molaritas 1:3 (F3), kompleks inklusi glibenklamid dan β-siklodekstrin dengan rasio molaritas 1:4 (F4). Keempat formula tersebut kemudian dilakukan beberapa pengujian, yaitu uji kelarutan yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, penetapan kadar glibenklamid dalam kompleks inklusi dan uji disolusi. Kompleks inklusi kemudian dikarakterisasi dengan Differential Scanning Calorimetry (DSC) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Hasil pengujian kemudian dianalisis statistik menggunakan One-Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Least Significantly Different (LSD). Hasil uji kelarutan secara kualitatif menunjukkan hasil bahwa semakin tinggi rasio molaritasnya, maka semakin banyak serbuk yang dapat terlarut dalam dapar fosfat pH 7,4. Sedangkan hasil uji kelarutan secara kuantitatif menunjukkan bahwa semakin besar rasio molaritasnya maka semakin banyak glibenklamid yang terlarut kedalam dapar fosfat. Hasil uji statistik untuk uji kelarutan menunjukkan hasil yang memiliki perbedaan yang signifikan antara satu formula dengan formula yang lain. Hasil penetapan kadar glibenklamid dalam kompleks inklusi menunjukkan bahwa nilai CV pada F1 sebesar 3,392 %; F2 sebesar 4,717 %; F3 sebesar 3,145 % dan F4 sebesar 4,033 %. Nilai CV <6 % menunjukkan bahwa serbuk tersebut homogen. Hasil uji disolusi untuk kontrol, F1, F2, F3 dan F4 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase pelepasan glibenklamid dengan formula yang memberikan persentase pelepasan yang paling tinggi adalah F4, yaitu sebesar 89,243 % dan formula yang memberikan persentase pelepasan yang paling rendah adalah kontrol, yaitu sebesar 53,703 %. Hasil uji statistik untuk uji disolusi menunjukkan bahwa tiap-tiap formula memiliki perbedaan yang signifikan. Hasil uji FTIR pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perubahan karakteristik dari glibenklamid dan β-siklodekstrin pada spektra FTIR. Hasil uji DSC menunjukkan bahwa terjadi perubahan titik lebur dan nilai entalpi peleburan dari kompleks inklusi.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71223
    Collections
    • UT-Faculty of Pharmacy [1518]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository